Dalam kondisi lelah seperti itu, terkadang hati akan menjadi lebih sensitif. Melihat Mas Rangga pulang dan dia bisa duduk santai, rasanya ingin aku cincang saja tubuhnya.Â
Mas Rangga selalu berusaha berangkat Pagi, kali ini Ali sakit demam karna sering menangis. Badannya panas sekali, Ali mengalami kejang demam karena tubuhnya tidak bisa menoleransi demam di tubuhnya. Â Wajahnya picatinny membiru, setelah sadar aku larikan Ali ke rumah sakit. Aku telepon Mas Rangga untuk segera datang ke rumah sakit.Â
Di rumah sakit, Ali tak diizinkan pulang. Ali harus dirawat karna mengalami 2x kejang selama 2 hari. Akhirnya kami menyetujuinya.Â
Karena tak mungkin meninggalkan Ibu dirumah, Mas Rangga menemani Ibu di rumah. Dan aku menemani Ali di rumah sakit.Â
Aku meneleponnya, "Mas, kasian Ali. Klo bisa carikan pembantu untuk dirumah agar aku bisa fokus ke Ali saat Ibu ingin ke kamar mandi. Selama ini Ali sering menangis. "
"Iya sayang dicarikan" Jawabnya.Â
3hari Ali dan aku di rumah sakit. Akhirnya kami pulang. Rumah tanpaku terlihat begitu berantakan.Â
Aku menaruh Ali dan melanjutkan beberapa rumah. Aku lihat Mas Rangga telungkup anak memegang HP nya.Â
"Lagi apa Mas? " Tanyaku.Â
"Lagi marketingin Bakso kita De! " Jawabnya.Â
Mas Rangga seorang buruh pabrik, jadi kami harus nyari sampingan dengan berjualan bakso dari warung ke warung. Selain itu kami membuka PO juga melalui Online.Â