Mohon tunggu...
anib fakul mas ulfa
anib fakul mas ulfa Mohon Tunggu... Guru - pengajar sejarah yang ingin belajar menulis

Tinggal di sebuah kota dengan julukan Swiss kecil di pulau jawa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Serba-serbi Pembelajaran di Masa Pandemi

27 November 2020   21:39 Diperbarui: 28 November 2020   20:19 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan kemunculan jenis virus baru yang dikenal dengan covid-19 dan belum terdapat vaksin yang dapat mengatasinya. 

Adanya covid-19 ini menyebabkan dampak yang besar dalam berbagai aspek kehidupan, dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, bahkan pendidikan pun tak luput mendapatkan imbas yang cukup signifikan. 

Dunia Pendidikan cukup terguncang dengan adanya virus corona ini. Tepatnya pertengahan maret 2020 untuk pertama kalinya sekolah memulai untuk pembelajaran daring artinya meniadakan pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan disekolah. 

Hal ini menuntut banyak hal dari guru maupun siswa untuk dapat melek teknologi. Meski awalnya tidak memiliki kesiapan untuk melaksanakan pembelajaran daring namun seiring dengan berjalannya waktu terciptalah alur untuk pembelajaran daring dimana guru dan siswa dapat memanfaatkan aplikasi di internet dengan tepat guna. 

Sisi lain dari pelaksanaan pembelajaran daring adalah masalah jaringan dan juga masalah kesediaan media untuk pembelajaran daring dari peserta didik. 

Dalam mengembangkan pembelajaran karakteristik peserta didik menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Misalnya dalam kasus ini adalah ketika peserta didik lingkungan tempat tinggal mereka tidak memiliki akses jaringan internet yang bagus maka pembelajaran daring akan terkendala pelaksanaannya. 

Kemudian kendala lain seperti media untuk pembelajaran daring yakni tidak semua peserta didik memiliki smartphone yang mendukung untuk diisi aplikasi pembelajaran daring. Kedua hal ini menjadi polemik dimana sekolah harus mencarikan solusi agar pembelajaran tetap bisa dilakukan.

Selain kendala teknis seperti diatas maka terdapat juga kendala yang berasal dalam diri peserta didik yakni penurunan semangat belajar. Awal pembelajaran daring yang diterapkan pada pertengahan maret 2020 sering kali disalah artikan sebagai liburan sehingga pembelajaran daring pada awal-awal ini kurang begitu efektif. 

Imbasnya adalah karena terlalu terlena dengan liburan dalam tanda petik meliburkan diri maka diakhir semester ketika mendekati waktu menerimaan rapor maka mereka panik karena  nilai mereka banyak yang kosong. Padahal guru matapelajaran seringkali mengingatkan untuk segera melengkapi tugas-tugas yang belum dikerjakan. 

Untuk mengatasi kendala yang berasal dari peserta didik ini maka tugas besar bagi wali kelas untuk terus pro aktif mengingatkan peserta didik agar tertib dalam mengikuti pembelajaran daring dalam arti mengerjakan tugasnya juga. Tak jarang wali kelas mendapati peserta didik yang sudah berkali-kali diingatkan namun tidak respon sama sekali atau bahkan sudah mendatangi rumahnya dengan tujuan klarifikasi tugas agar segera diselesaikan namun tidak mendapatkan hasil yang berarti. 

Nah, disini wali kelas juga membutuhkan bantuan orang tua peserta didik agar jalan buntu yang ditemui wali kelas ini bisa mendapatkan solusi yang terbaik untuk peserta didik. Penurunan semangat belajar peserta didik selama pandemi dapat berasal dari lingkungan yang membebaskan mereka untuk berkegiatan dalam kesehariannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun