Mohon tunggu...
Aniatus Sofiyah
Aniatus Sofiyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi IAIN Jember

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam A1

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Idealisme Beserta Tokohnya dalam Pendidikan

1 April 2020   19:06 Diperbarui: 2 April 2020   00:56 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hai semua di artikel ini kita akan sedikit membahas tentang filsafat idealisme beserta dengan tokohnya dalam pendidikan, okey langsung saja.....

A. Pengertian Filsafat Pendidikan Idealisme

Sebelumnya, apa sih yang dimaksud dengan idealisme?. Idealisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang menjelaskan bahwa suatu kebenaran atau pengetahuan yang paling tertinggi yaitu dari suatu ide yang berasal dari individu itu sendiri, bukan dari orang lain.

Faham atau aliran ini menyatakan bahwa dalam dunia pendidikan menginginkan pemikiran atau ide tertingginya secara kelembagaan instusional. Evaluasi yang digunakan dalam aliran ini adalah evaluasi essai, hal ini sangatlah efektif karena bertujuan agar peserta didik mempunyai keterampilan dalam mengerjakan tugas atau soal. Didalam aliran ini juga menomer satukan akal pikiran manusia, jadi sesuatu itu ada karena berasal dari akal pikiran individu itu sendiri.

Aliran ini memberikan peran atau konstribusi besar terhadap kemajuan dunia pendidikan, hal ini dapat dilihat dari metode dan kurikulum yang dipakai dalam sekolah.

B. Filosofi Tokoh Pendidikan Idealisme

1. Plato

Dia merupakan filosof yang lahir pada tahun 472 SM yang berasal dari keluarga aristokrasi yang berpendapat bahwa didalam dunia pendidikan, sebuah pengetahuan itu tidak bisa diperoleh dari panca indera hal ini karena dunia itu adalah maya atau menyamping dari kenyataan yang ada. Plato juga mengatkan bahwa pengetahuan sejati tidak bisa didapat dari sesuatu yang dapat berubah-ubah. Contohnya yaitu pada busa sabun, karena jika dilihat melalui panca indera semakin lama busa tersebut akan semakin menghilang.

Jadi menurut Plato, pengetahuan yang sejati itu didapat dari pemahaman akal pikiran kita yang secara universal atau orang lain juga dapat memahami apa yang akal kita pahami. Contohnya semua orang pasti akan menjawab bahwa 1+1=2, berbeda jika kita bertanya apa warna favorit dari mereka, pasti mereka menjawab berbeda-beda sesuai dengan warna yang menurut panca indera mereka bagus.

Dalam dunia pendidikan, Plato menyatakan bahwa suatu pendidikan itu harus dapat membentuk watak dan juga karakter dari peserta didiknya, sehingga peserta didik dapat dapat menjadi manusia yang dapat berpikir kreatif dan juga produktif yang berasal dari ide-ide mereka. Dan nantinya mereka bisa menjadi agen of change. Sedangkan peran guru yaitu sebagai pembimbing atau agen of control.

Metode yang dipakai menurut Plato itu disesuaikan dengan tingkatan pendidikannya, untuk tingkat dasar masih menggunakan metode bermain yang bertujuan supaya peserta didik dapat berkreatifitas dengan ide-ide mereka. Sedangkan untuk tingkat atas, metode yang digunakan adalah metode dialetika, sehingga siswa dihrapakan dapat menggunakan akal pikirannya secara kritis dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun