Mohon tunggu...
Sosbud

TNHI, Jenazah yang "Dibuang" di TPU dan Pembunuh yang "Dilindungi" Keluarganya

26 Mei 2018   16:14 Diperbarui: 26 Mei 2018   16:18 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mumpung ada waktu untuk menulis artikel social saya mencoba merangkum 2 berita hari ini yang masuk kategori : Top News Hari Ini (TNHI).

Dua-duanya merupakan berita yang sangat menyedihkan dan merupakan tragedy kehidupan di sekitar kita.  Melihat peristiwa-peristiwa seperti itu membuat kita berempati dan mensyukuri keberadaan kita yang jauh dari hal-hal yang menyedihkan.

Berita pertama dari Viralnya Video yang isunya ada Jenazah yang seolah-olah dibuang di sebuah TPU (Tempat Pemakaman Umum).  Dalam Video itu singkatnya ada sebuah Mobil ambulan berplat merah (milik pemerintah atau RSUD) masuk ke area hutan/ semak-semak didekat sebuah TPU.

Ambulan berhenti dan petugasnya membuka pintu belakang. Ada sesosok tubuh jenazah yang sudah dikafani dikeluarkan. Lalu ada 2 orang lelaki yang menerimanya kemudian memasukan jenazah itu ke dalam peti.

Kedua orang itu mengangkat petinya ke sebuah lubang kubur. Lalu terlihat (sekali lagi terlihat), kedua orang itu membalikkan petinya seolah-olah membuang jenazah tersebut.  Hanya itu saya saya tangkap dari berita di Detiknews.

Karena sudah viral, detiknews mencoba mengkonfirmasi ke Dinas Pemakaman. Oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman dijawab dan menyebutnya TPU itu berada di TPU Tegal Alur Jakarta Barat.  Jenazah itu merupakan jenazah Tuna Wisma sehingga tidak ada yang mengurusnya dan Dinas Pemakaman yang harus mengurusnya dan menguburkannya.

Tidak benar jenazah itu dibuang. Area itu memang penuh semak belukar sehingga kamera yang menangkap gambarnya tidak jelas dan seolah-olah jenazah itu dibuang. Jenazah itu sudah dimakamkan sesuai dengan syariat Islam. Begitulah ucapan Kadis Pemakaman, Siti Hasmi.

Hasni mengatakan kalau benar ada kejadian seperti itu maka pegawai yang melakukan itu pasti dipecat.

Dari informasi yang secuil diatas saya menangkap  kesan bahwa memang sepertinya Jenazah itu memang "dibuang". Artinya tidak dimakamkan seperti umumnya pemakaman dari keluarga orang yang memiliki keluarga dan handai taulan.

Umumnya pemakaman anggota keluarga kita, teman dan tetangga kita,  Jenazah digotong bersama dari Keranda dan diberikan kepada mereka yang sudah berdiri di liang lahat. Jenazah diterima dan dilakukan prosesi seperti membuka ikatan kain kafan, menghadapkan wajah ke Kiblat dan menutupnya dengan papan kayu barulah ditimbun tanah. Semuanya disertai Doa tentunya.

Mereka yang menggotong jenazah dari anggota keluarga kita atau teman kita atau tetangga kita biasanya merupakan kerabat kita juga. Begitu juga dengan yang berdiri di lubang kubur untuk menerima jenazah yang ada. Begitulah yang kita sering lihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun