Kekayaan pariwisata di Labuan Bajo perlu dimanfaatkan oleh sekolah untuk menjadi objek literasi baca-tulis murid di sekolah. Sektor pariwisata dapat dijadikan objek dari literasi baca-tulis.Â
Murid dibimbing untuk mengamati kekayaan objek wisata di sekitarnya kemudian menuangkan hasil pengamatannya dalam bentuk tulisan fiksi maupun fakta. Misalnya, murid mengamati Komodo melalui pengamatan langsung maupun telaah bahan bacaan dari sumber terpercaya.Â
Setelah itu, murid dibimbing untuk menuangkan ekspresi yang timbul setelah melakukan pengamatan tersebut. Dapat diekspresikan dengan menulis puisi, artikel opini, dan lain-lain.
Pemanfaatan sektor pariwisata di sekolah dapat dipraktikkan dalam setiap pelajaran, baik dalam satu pelajaran maupun kolaborasi antara beberapa pelajaran. Misalnya, pelajaran mengenai aspek trigatra di pelajaran PPKn yang didalamnya membahas kekayaan alam dan pancagatra yang didalamnya membahas sosial-budaya.Â
Pelajaran topik puisi ataupun cerpen dan artikel di Bahasa Indonesia. Beberapa topik di kedua pelajaran tersebut dapat dikolaborasikan dan objek pengamatannya adalah Komodo (ataupun objek wisata yang lain di Labuan Bajo). Kekayaan sektor wisata alam maupun sosial-budaya dibahas di pelajaran PPKn lalu ditulis dalam bentuk puisi, cerpen, ataupun artikel apresiasi kekayaan alam dan sosial-budaya di Labuan Bajo.
Memanfaatkan objek pariwisata dalam pembelajaran akan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. Selain mengenal objek wisata yang ada di sekeliling mereka, murid juga melakukan kegiatan baca-tulis. Kegiatan baca-tulis akan menghasilkan produk berupa karya yang dapat dipublikasikan.