Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Mirror] Lorong Lantai 3

20 Desember 2011   14:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku baru pindah kantor. Di tempat yang baru ini, ruang kantorku ada di lantai 3. Tempat yang cukup nyaman. Ruangan yang cukup lebar dengan peralatan baru yang serba hitech. Dari jendela aku bisa melihat pemandangan lembah yang menawan. Bila aku keluar ruangan, terdapat lorong yang sangat bersih dan tertata rapi. Di sana terdapat kursi-kursi sofa yang cukup untuk digunakan melepas lelah.

Sebelum aku memulai pekerjaan yang bertumpuk hari ini, aku duduk santai di lorong depan ruang kerjaku. Seorang petugas kebersihan yang datang.

"Bolehkah saya membersihkan tempat ini?" Sapanya dengan senyum yang ramah.

Aku mengiyakan. Aku memandangnya yang sedang membersihkan ruanganku. Seorang wanita separuh baya yang sederhana. Meski usianya tidak muda, namun dia bekerja dengan cekatan dan teliti.

"Bu, boleh saya tahu nama ibu?" Tanyaku sambil lalu.

"Mariko." Jawabnya sambil meneruskan pekerjaannya. Meski jawaban pendek, namun ada keramahan yang kurasakan.

"Aku Yamada. Aku baru pindah ke sini."

Ibu itu menghentikan pekerjaannya sejenak, lalu meneruskan pekerjaannya dengan terburu-buru. Entah mengapa dia seolah ingin cepat-cepat menjauhiku.

Hari-hari berjalan seperti biasa. Kehidupanku kembali pada rotasinya. Seperti malam ini, aku masih ada di kantor. Lembur bagiku hal yang biasa. Kubereskan semuanya sebelum aku meninggalkan kantor, karena aku tidak ingin membawa pekerjaan di rumah. Aku sudah selesai. Jam menunjukkan angka 12:00. Tidak apa-apa, toh ini hari Jum'at dan besok aku bisa bangun siang.

Setelah menutup pintu ruangan, aku berjalan ke arah lift untuk turun. Eh, tunggu dulu...

"Yamada."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun