Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Via Vallen, Fenomena Kebangkitan Dangdut?

8 Januari 2018   14:45 Diperbarui: 9 Januari 2018   02:36 5141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehadiran Via Vallen di belantika musik tanah air sudah memberi warna tersendiri, khususnya musik dangdut. Selama ini musik dangdut tidak banyak dikenal di kalangan anak muda jaman now yang lebih menerima musik pop khususnya K-pop atau J-pop. Namun nama Via Vallen justru banyak menarik golongan anak muda dengan tetap bernyanyi di jalur musik dangdut berbahasa Jawa.

Via Vallen memang cantik, bahkan ada yang mengatakan setara dengan Isyana. Mau tidak mau ini menjadi salah satu hal penting. Namun kalau hal ini menjadi terpenting, rasanya berat untuk bisa bertahan dalam waktu yang lama. Via Vallen sepertinya berhasil membuktikan bahwa musiknya viral dalam waktu yang cukup lama.

Pertama mengenal nama Via Vallen dari lagunya yang berjudul "Sayang", terus-terang awalnya saya merasa tidak tertarik. Mengingat lagu ini bisa dikatakan jiplakan dari lagu Mirae-nya Kiroro. Warna lagu Mirae sangat kental meskipun diubah dengan gaya dangdut. Namun ada yang berbeda setelah saya mendengarnya beberapa kali. Bukan karena lagunya bagus, tetapi ada gaya dangdut yang berbeda dalam lagu ini. Dari sini saya mencoba mencari tahu lagu-lagu lain dari Via Vallen.

Beberapa lagu yang dinyanyikan Via Valen seperti "Pikir Keri", "Bojo Galak", "Lali Rasane Tresno" dan "Stel Kendo" ternyata memang mempunyai ciri yang berbeda dari lagu dangdut yang ada saat ini. Ada kesan pop di dalam lagu-lagu ini, meski ciri dangdutnya sangat kuat. Ada kesan datar di balik musik yang mendayu dan bergoyang. Ini diperkuat dengan suara dan ekpresi Via Vallen yang cenderung datar dan tidak terlalu menggoda dengan goyangannya. Mungkin ini bisa menjadi salah satu penyebab lagu-lagu Via Vallen lebih bisa diterima masyarakat yang selama ini lebih menerima pop dibandingkan dangdut.

Lirik yang diusung oleh lagu-lagu Via Valen sangat sederhana dan mudah diterima oleh masyarakat. Ini salah satu ciri lagu dangdut yang lebih mengena di masyarakat pinggiran. Sebut saja beberapa lirik seperti ini: "kuat dilakoni, nek gak kuat ditinggal ngopi" atau "mending cicil motor podo-podo mumete, nanging ono asile ketimbang mikir kowe" atau "Ojo mbok gawe bimbang, ra sah kakean alesan". Lirik yang polos dan mudah dipahami, namun ternyata lirik ini bisa diterima oleh kalangan masyarakat menengah.

Lagu "Sayang" merupakan salah satu lagu andalan Via Vallen, karena pada  lagu yang lain Via Vallen mendapat saingan keras dari sesama penyanyi  dangdut lainnya, Nella Kharisma. Membandingkan Via Vallen dan Nella Kharisma bisa menjadi topik yang menarik karena masing-masing mempunyai kekuatan masing-masing. Di lagu "Sayang" ini suara Via Vallen  menampakkan karakternya. Bisa dikatakan warna suara Via Vallen mirip dengan Kiroro, namun kalau Kiroro menyanyikan dengan datar, Via Vallen lebih bergoyang. 

Beberapa data di Youtube menunjukkan view dari video musik Via Vallen yang cukup besar, seperti "Sayang" dengan 119juta, "Bojo Galak" dengan 15juta, "Lali Rasane Tresno" dengan 15juta dan "Pikir Keri" dengan 10juta. Entah data ini akan bilang apa, yang pasti angka ini sangat besar bila dibanding dengan video musik yang lainnya. Setidaknya ini adalah sebuah fenomena dimana lagu dangdut versi Via Vallen mulai diterima oleh masyarakat. 

Apakah ini menjadi pertanda musik dangdut akan mengalami kebangkitan kembali seperti jaman Raja Dangdut Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, Rita Sugiarto, atau seperti jaman Ikke Nurjanah. Kita tunggu saja Via Vallen yang saat ini sedang menggoncang Indonesia.

-----
Ditulis oleh: Ki Suki

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun