Mohon tunggu...
Anggy
Anggy Mohon Tunggu... Lainnya - Akun tidak aktif

Writing : somewhere between torture and fun.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Aku dan Kamu Saling Memahami Meski dengan Ragam Bahasa yang Berbeda

2 November 2020   20:14 Diperbarui: 2 November 2020   20:22 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Setelah menulis tentang sejarah, fungsi, dan kedudukan Bahasa Indonesia, kali ini saya akan menulis tentang ragam Bahasa di Indonesia dan sejarahnya. Tentunya tulisan ini masih ada kaitannya dengan artikel yang pertama kali saya publish. Untuk lebih jelasnya, baca artikel saya sebelumnya ya!

Bukan hal yang mengherankan bahwa di Indonesia terdapat banyak sekali keragaman bahasa. Pasalnya, Indonesia sendiri merupakan negara dengan  banyak pulau, kaya budaya, dan sumber daya alam yang tak ada habisnya. Hal itulah yang menjadi faktor dalam timbulnya keragaman bahasa di Indonesia ini.

Perbedaan bahasa disebabkan oleh isolasi kebudayaan. Nenek moyang kita yang dianggap orang yang pertama kali menciptakan bahasa, bermigrasi untuk mencari tempat tinggal dan sumber makanan. Pada jalannya, mereka bertemu sesamanya yang juga telah menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Sehingga bahasa mereka membaur dan menciptakan bahasa baru yang sama-sama dipahami serta dapat memudahkan untuk berkomunikasi. Bahasa tersebut juga disesuaikan dengan kondisi alam, makanan, dan makhluk hidup lain yang tinggal disekitarnya.

Keragaman bahasa dipengaruhi oleh budaya, keadaan alam, dan letak geografis. Contohnya saja bahasa jawa yang digunakan masyarakat Jawa Timur dengan bahasa jawa yang digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah, keduanya sama-sama menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa yang lebih banyak digunakan sehari-hari. Meskipun begitu, terdapat beberapa kata yang sama dengan arti yang berbeda dalam penggunaannya. 

Dalam pemakaian logat pun berbeda dan memiliki khasnya masing-masing. Kebanyakan dari masyarakat jawa, memiliki logat yang kental saat berbicara bahasa Indonesia atau lebih dikenal dengan medhok. Mungkin hal ini bisa disebut persamaan dalam perbedaan. Dimana masyarakat sama-sama menggunakan bahasa jawa, dengan logat medhoknya, namun dengan sedikit perbedaan pengertiannya.

Contoh lain dari faktor letak geografis adalah penggunaan bahasa jawa oleh masyarakat Jawa Timur dan bahasa aceh oleh masyarakat Aceh yang sangat  berbeda bahkan bisa dikatakan tidak ada miripnya sama sekali. Hal ini dikarenakan Pulau Jawa dan Sumatra terpisah oleh laut yang menyebabkan semakin terisolasinya nenek moyang kita dahulu seperti yang saya jelaskan di awal tadi. Begitu pula dengan daerah lainnya di Indonesia. 

Selain Faktor tersebut ragam bahasa juga terjadi karena perkembangan zaman, di samping perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya. Di era globalsasi ini, kebanyakan anak muda menggunakan bahasa gaul atau kekinian yang menyebabkan bahasa daerah semakin tersisih. Namun jangan salah, masih banyak juga lho yang  suka mempelajari dan mendalami ragam bahasa di Indonesia. Seperti saya ini, hehehe.

Untuk itu, sebagai generasi muda penerus bangsa kita harus bangga dengan keragaman bahasa dan budaya yang ada di Indonesia kita. Selalu ingat Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Dengan keragaman bahasa ini, kita disatukan oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Walaupun dengan logat yang khas disetiap daerahnya, bahasa Indonesia selalu mejadi alternatif untuk berkomunikasi dan memahami satu sama lain. Cintailah bahasa daerah, cintailah bahasa Indonesia!

Oleh, Anggy Dwipa N

Prodi D4 Analis Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun