Mohon tunggu...
Anggur Nur
Anggur Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Children's Development"

7 Desember 2017   21:37 Diperbarui: 7 Desember 2017   21:52 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap manusia pasti mengalami yang namanya perkembangan. Ya, perkembangan adalah sebuah proses yang dialami manusia menuju kedewasaan. Kita berkembang bukan saat kita dewasa, namun sejak kecil kita sudah mengalami perkembangan. Dan kali ini yang akan kita bahas adalah perkembangan pada anak usia dini.

Yang akan kita bahas pertama adalah perkembangan fisik pada anak usia dini. Perkembangan fisik pada anak usia dini ini meliputi perkembangan pada ototnya, yang mana kita tahu otot adalah syaraf yang paling penting pada proses perkembangan anak. Karena itu, pusat tubuh pada anak juga berkembang lebih cepat daripada tubuh baik luar. Hal tersebut mengakibatkan pembangunan pada tubuh anak berjalan dari atas kebawah dan dari kepala ke kaki.

Setiap perkembangan fisik akan mengakibatkan juga yang namanya perubahan fisik. Yang berubah pada proses perkembangan ini adalah berat dan tinggi anak semakin bertambang seiring berjalannya usia anak. Selain itu, perkembangan motorik dan otak juga mengalami perubahan.

Selain perkembangan fisik, pada anak juga terjadi perkembangan kognitif. Mungkin diantara kita ada yang belum tau, apasih perkembangan kognitif itu? Perkembangan kognitif adalah proses berfikir, maksudnya yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai serta mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Dalam perkembangan kognitif ini, Pieget membaginya menjadi 4 tahap.

 Yang pertama adalah tahap sensorimotor yang terjadi pada usia 0-2 tahun. Yang kedua adalah tahap pra-operasional, terjadi pada usia 2-7 tahun. Ketiga adalah tahap operasional konkrit yang terjadi pada usia 7-11 tahu. Dan tahap yang terakhir adalah tahap operasional formal yang terjadi pada usia 11 sampai dewasa.

Bukan hanya perkembangan fisik serta perkembangan kognitif yang terjadi pada anak. Perkembangan yang satu ini juga tak kalah pentingnya dari 2 perkembangan di atas. Yakni perkembangan sosioemosional. Perkembangan sosioemosional berasal dari kata sosial dan emosi, yang berati proses penyesuaian dengan lingkungan sosial. Perkembangan sosioemosinal pada anak ini meliputi perkembangan kemampuan gerak kasar, perkembangan kemampuan gerak halus, perkembangan kemampuan bicara, bahasa dan kecerdasan pada anak. Anak sudah mulai pandai bicara dan pandai mengungkapkan ekspresinya dengan caranya sendiri. 

Serta perkembangan kemampuan bergaul dan mandiri. Mereka sudah bisa memilih teman mana yang menurutnya pantas untuk diajak bergaul, serta mereka sudah bisa mandiri, melakukan hal yang ia mampu kerjakan tanpa memerlukan bantuan orang lain.

Yang namanya perkembangan, pasti juga memerlukan pembelajaran yang baik utnuk menuju perkembangan ke arah yang baik pula. Pembelajaran tidak dilakukan begitu saja. Ada metode yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, yakni :

  • Metode bercerita : Dalam metode ini anak dilatih untuk dapat menceritakan apa yang ada dalam pikirannya. Jika dia masih belum bisa bercerita, kita perlu memancingnya untuk bercerita. Misalnya kita memberinya sebuah gambar dan minta ia untuk menceritakan gambar tersebut semampunya.
  • Metode bercakap-cakap : Di sini anak dilatih untuk dapat mudah bercakap dengan orang lain, agar mudah bergaul juga apad lingkungannya.
  • Metode tanya jawab : Pembelajaran pada anak dapat dilakukan dengan tanya jawab, yakni kita memberikan sebuah soal dan memintanya untuk menjawab soal tersebut.
  • Metode karyawisata : Anak juga dapat mendapat pengetahuan baru dengan rekreasi ke tempat wisata edukasi.
  • Metode demonstrasi : Yakni pembelajaran pada anak melalui proses menyampaikan suatu hal.
  • Metode sosiodarama atau bermain peran : Yakni mereka dapat belajar dengan bermain peran, memerankan sebuah tokoh agar dapat mengambil hikmah dari peran tersebut.
  • Metode eksperimen : Dengan melakukan praktik dalam proses pembelajaran.
  • Metode proyek : Yakni pembelajaran dengan membuat suatu proyek.
  • Metode pemberian tugas : Metode ini berarti guru memberikan tugas pada muridnya.
  • Metode bermain : Metode ini paling disenangi anak-anak karena dunia anak masih dalam dunia bermain.

3 perkembangan diatas perlu diperhatikan orang tua maupun guru yang sehari-harinya hidup dengan anak.  Oleh karena itu orang tua serta guru juga harus memberikan pembelajarn yang baik untuk anaknya karena hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangan anak. Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun