Mohon tunggu...
Anggur Nur
Anggur Nur Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenali Pembelajaran yang Baik untuk Anak

1 November 2017   23:02 Diperbarui: 1 November 2017   23:07 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sudah melakukan banyak sekali kegiatan yang merupakan "Gejala Belajar". Dalam artian bahwa tidak mungkin bahwa kita melakukan sesuatu kalau kita tidak belajar terlebih dahulu. Contoh yang dapat diambil adalah saat kita menggunakan pakaian, kita berkomunikasi dengan satu sama lain, dan seperti saat makan menggunakan alat makan. Gejala belajar semacam itu terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu karena sangat banyak, namun selalu mengisi kehidupan kita sehari-harinya.

Nah pertanyaannya adalah, apa yang menyebabkan kegiatan seperti itu disebut dengan gejala belajar? Kemampuan untuk melakukan semua kegiatan tersebut diperoleh, dan mengingat bahwa awalnya kita tidak mempunyai kemampuan melakukan hal tersebut, maka terjadilah proses dari belum mampu menjadi mampu. Serta proses tersebut terjadi dalam jangka waktu tertentu.

Perubahan yang diakibatkan oleh belajar itu akan bertahan lama, bahkan sampai taraf yanf tertentu dan tidak menghilang lagi. Nah, kemampuan yang diperoleh tadi, menjadi milik pribadi dan tidak akan dihapus dengan begitu saja.

Sedangkan, belajar adalah kegiatan yang berhubungan dengan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apapun yang sedang terjadi di dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak akan dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang tersebut.

Beralih ke pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan lingkungannya yang menyebabkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam proses pembelajaran kita juga mengamati dan mempelajari tentang perubahan tingkah laku seseorang ke arah yang lebih baik tadi. Proses pembelajaran juga mempunyai standart pada satuan pendidikan, yaitu diselenggarakan secara :

  1. Interaktif : Mudah mengkomunikasikan proses belajar dengan siswa.
  2. Inspiratif : Dapat membuat proses belajar berfariasi
  3. Menyenangkan : Proses belajar harus membuat siswa senang dan tidak membosankan.
  4. Menantang : Proses belajar harus membuat siswa menjadi semangat belajar dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tentang pelajaran itu.
  5. Memotivasi : Pembelajaran harus dapat membuat siswa semangat belajar dan pantang menyerah.

Beberapa hal diatas harus membuat peserta didik agar berpartisipasi aktif dengan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pada peserta didik.

Selain hal diatas, proses pembelajaran yang baik juga harus memperhatikan hal hal berikut yang menjadi penunjang keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri :

  • Yaitu pelajaran yang diajarkan pada proses pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Jangan keluar dari materi, karena itu akan membuat peserta didik malas mengikuti pelajaran.
  • Materi yang diajarkan dirancang khusus dan tidak bercampur dengan materi lainnya.
  • Konsentrasi invidu. Yakni konsentrasi pada individu peserta didik juga harus diperhatikan agar saat mereka menjalani proses belajar, mereka dapat menyerap pelajaran dengan baik dan maksimal.
  • Pelajaran yang diajarkan juga harus dengan pemahaman peserta didik. Jika tidak, maka mereka akan bingung dan susah paham dengan materi yang tidak pada tempatnya.
  • Selanjutnya adalah perubahan yang terjadi pada peserta didik pada saat setelah melakukan pembelajaran. Perubahan ini akan menjadi tolak ukur seberapa baiknya proses pembelajaran dan pemahaman anak sebagai materi. Jika ada yang kurang maka harus ada yang diperbaiki.

Namun ada beberapa hal juga yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran, yakni :

  • Tenaga pendidik yang ada juga harus memadai dan jumlahnya juga sesuai dengan kebutuhan.
  • Jangan menjadikan proses pembelajan menjadi kaku dan membosankan. Hal tersebut juga mempengaruhi hasil belajar siswa.
  • Jangan sampai ada individu yang pasif dan tidak inovatif. Ini membuat hasil yang dicapai peserta didik tidak maksimal.

Nah, dengan memperhatikan beberapa hal di atas, diharapkan dapat menghasilkan para pendidik berkualitas dan juga peserta didik yang dapat menjadi generasi penerus bangsa yang diharapkan negara. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun