Mohon tunggu...
anggun thoyyibah
anggun thoyyibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi psikologi Islam

Mahasiswa UIN satu Tulungagung, berdomisili di Tulungagung, mengambil jurusan psikologi Islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecanduan Pornografi Berujung Pelecehan Seksual

21 Juni 2022   10:46 Diperbarui: 21 Juni 2022   11:12 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

fungsi otak menurun, dimana Bagain depan otak sebagai penyeimbang, tidak lagi berfungsi, atau melemah karna di banjiri oleh Dopamin, yang membuat kesulitan dalam mengolah tindak prilaku dalam ber sosialisasi, dan kesulitan fokus terhadap suatu hal.

Jalur komunikasi di dalam otak terganggu. Dalam hal ini akan mengganggu fungsi otak seperti, emosi, pemusatan perhatian, pergerakan, kecerdasan, pengambilan keputusan, kesulitan menghafal, gangguan belajar, dan kontrol diri.

Seseorang mencontoh perilaku seperti yang dilihat dalam tayangan atau gambar pornografi, seperti contoh diawal tadi, tentang bagaimana guru yang melakukan tindak pelecehan, dengan mengancam siswinya untuk menirukan adegan dalam pornografi. 

Pada anak-anak, pornografi bisa membuat cemas dan sedih karena imajinasi mereka mengenai seksualistas tidak tercapai secara langsung, Anak-anak juga bisa merasa jiji, syok, malu, marah, dan takut karena mereka masih terlalu muda untuk memperlajari hal-hal tersebut.

Sulit bermain dengan teman-teman karena fungsi kesenangan di otak sudah berbeda dengan anak seumuran lainnya, mengalami fase yang belum pada saat nya membuat anak-anak kesulitan, di tambah dengan kurang nya informasi, sehingga dapat menjadi kenangan buruk, bagi anak tersebut

Sulit bermain dengan teman-teman karena fungsi kesenangan di otak sudah berbeda dengan anak seumuran lainnya, mengalami fase yang belum pada saat nya membuat anak-anak kesulitan, di tambah dengan kurang nya informasi, sehingga dapat menjadi kenangan buruk, bagi anak tersebut.

Berperilaku kasar, di mana pada saat dewasa orang yang sudah kecanduan pornografi cenderung akan menganggap pasangannya sebagai objek seksual semata sehingga harga diri pasangan dianggap rendah, dan berhak melakukan apapun, tanpa persetujuan dari pihak lainya

Bahaya sekali bukan, dengan tindakan yang tidak pasif, dan tidak menormalisasi kepasifan ini, mari kita lakukan pencegahan. lalu bagaimana sih kita mencegah hal itu terjadi kepada anak-anak, saudara-saudara kita, atau orang yang kita kenal, cara mencegah kepada anak-anak.

1. Memberikan pemahaman anak tentang internet sehat dan aman, bisa juga memberikan fitur password, agar anak terhindar membuka halaman-halaman yang tidak di inginkan, atau mengunduh aplikasi khusus anak, yang bisa di isi dengan pilihan-pilihan aplikasi yang di setujui oleh orang tu

2. Dampingi anak ketika menggunakan internet, memberikan pembatasan penggunaan gadget, pada jam-jam tertentu saja, dan mengetahui dengan pasti riwayat apa saja yang di miliki anak dalam gadget.

3. Memberikan pendidikan seksual sesuai dengan usia perkembangan, seperti memberikan pengertian gender, cara menjaga kebersihan organ seksual, menjelaskan tentang pubertas, mengajari anak apa yang boleh, dan tidak boleh orang lain lakukan kepada tubuh kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun