Disini saya ingin menceritakan pengalaman dan biaya hidup rekan kerja saya yang berasal dari NIAS (Sumatra Utara), rekan kerja saya dari NIAS ke SURABAYA untuk mencari pekerjaan dan menuntut ilmu (kuliah). Dengan biaya hidup yang tidaklah sedikit di kota Surabaya ini, membuat rekan kerja saya harus lebih keras dalam hal pekerjaan untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lainnya, seperti membayar spp kuliah.
Dari cerita yang saya dengar dari rekan kerja saya, hidup di Surabaya tidaklah mudah, dengan biaya hidup yang besar dan gaji yang  tidak terlalu besar pula membuat teman saya harus benar-benar bijak mengelolah keuangan ataupun pengeluaran.Â
Saya sendiri mengakui menjadi anak rantau memanglah tidak mudah, meskipun saya sendiri bukan anak rantau. Dengan keterbatasan mengenal tempat-tempat di Surabaya, keterbatasan mengenal Bahasa, karena di Surabaya Bahasa umum yang digunakan adalah Bahasa Jawa yang mungkin bagi orang luar pulau atau luar jawa sulit memahaminya, dan sebagainya.
Disini saya akan berbagi informasi biaya hidup teman saya selama berada di  Surabaya. Diantara lain; uang kos Rp. 400.000 /bulan.
makan kurang lebih Rp. 600.000 /bulan.
uang bensin kurang lebih Rp. 80.000 /bulan.
uang SPP untuk kuliah Rp. 600.000 /bulan.
Belum termasuk uang untuk jajan, keluar, dan lainnya. dan kalau semua di total mencapai kurang lebih Rp. 2.000.000 /bulannya.
Dengan banyaknya penduduk tetap dan penduduk rantauan di Surabaya ini, membuat teman saya sulit mencari pekerjaan lain di Surabaya,dikarenakan populasi manusia yang semakin banyak menyebabkan menyempitnya lapangan pekerjaan yang ada di Surabaya.
Sekian pengalaman  atau informasi biaya hidup rekan kerja saya di Surabaya, kurang lebihnya informasi yang saya dapat dan kata-kata yang sekiranya tidak berkenan bagi pembaca, saya mohon maaf. Semoga informasi yang saya dapat ini bisa menjadi motivasi atau pembelajaran bagi pembaca semuanya. Sekian,dan Terima kasih.
