Mohon tunggu...
Anggun ParamitaA
Anggun ParamitaA Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

Anggun Paramita (06) Anisa Davina (07) Daffa Fadhil (11) Rizal Ghulam F. (33)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Dunia III, Bagaimana Dampak bagi Hubungan Internasional dan Indonesia?

19 Februari 2020   20:37 Diperbarui: 19 Februari 2020   20:46 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggal 3 Januari 2020 lalu, dunia digemparkan dengan insiden serangan udara Amerika Serikat (AS) yang terjadi di Bandar Udara Internasional Baghdad, Irak, yang menewaskan Qasem Soleimani, Mayor Jenderal Islamic Revolutionary Guard Corps -- bagian dari Angkatan Bersenjata Iran. Serangan ini disinyalir merupakan tindak lanjut AS terhadap Pasukan Quds yang dianggap sebagai organisasi teroris karena afiliasinya dengan organisasi-organisasi non-negara seperti Hizbullah, Hamas, dan Palestinian Islamic Jihad.

Tidak lama setelah serangan yang merupakan bagian dari Krisis Teluk Persia ini, tagar #worldwarthree bermunculan di berbagai media sosial -- memunculkan berbagai pertanyaan dan spekulasi seputar kemungkinan adanya eskalasi insiden ini menjadi Perang Dunia (PD) III. Dengan berbagai tagar tersebut yang menjadi tren di berbagai media sosial, menjadi menarik kemudian untuk membahas apakah memang insiden ini bisa berujung kepada PD III, serta sejauh mana probabilitas PD III bisa terjadi, berdasarkan dari konflik antara AS dan Iran yang tengah berkobar.

Lalu, jika memang World War Three benar terjadi, bagaimana nasib Hubungan Internasional? Bagaimana dampaknya?

Dikutip dari CNBC INDONESIA

sudah terlihat jelas bahwa jika perang dunia ketiga pecah, maka nasib Hubungan Internasional juga akan melemah, hal ini dibuktikan dengan instrumen safe haven menjadi pilihan pelaku pasar kala tensi geopolitik sedang panas seperti saat ini. Hingga berita ini diturunkan, harga emas di pasar spot dunia menguat 0,98% ke level US$ 1.543,67/troy ons. Sementara itu, yen yang juga merupakan safe haven menguat sebesar 0,53% melawan dolar AS di pasar spot. 

Seandainya perang itu benar-benar terjadi, bagaimana posisi Indonesia?

Seperti Rusia dan Tiongkok, Indonesia juga termasuk salah satu negara yang memiliki sejumlah kerja sama baik dengan Iran maupun AS.

Kerjasama Indonesia mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya, konsuler dan isu-isu penting lainnya di kawasan serta pemetaan rencana aksi kerjasama bilateral di masa mendatang. Hubungan politik luar negeri Indonesia juga ditandai saling kunjung pejabat kedua negara termasuk upaya peningkatan kerja sama kapasitas antar Parlemen kedua negara.

Selain itu, sejauh ini Indonesia juga tidak memiliki riwayat konflik dengan negara lainnya. Sehingga, bisa dikatakan Indonesia kemungkinan besar akan memilih netral, alias tidak terlibat dalam suatu konflik.

Hal itu sebagaimana tercermin dari slogan politik bebas-aktif Indonesia selama ini yang selalu aktif mendorong perdamaian dunia tanpa mencampuri urusan negara lain. Sebagai contoh upaya mendorong perdamaian Iran-AS juga telah dipertegas Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Mahendra Siregar, yang mengimbau kepada kedua negara untuk senantiasa menahan diri.

Dengan demikian, sikap Indonesia akan selalu siap mendukung terciptanya suatu kondisi yang lebih damai dan stabil. Selain itu, Indonesia juga menurut Mahendra akan berusaha semaksimal mungkin dan berharap setiap negara bisa menahan diri dan tidak melakukan kekerasan dengan alasan apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun