Mohon tunggu...
Anggrayni Putri
Anggrayni Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kuliner Kota Solo

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Penelusuran Makanan Khas Kota Surakarta Sebagai Aset Inventarisasi dan Wisata Kuliner di Jawa Tengah

26 November 2024   10:55 Diperbarui: 26 November 2024   11:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

               SURAKARTA lebih dikenal dengan nama "SOLO" adalah dusun yang dipilih oleh Sultan Pakubuwana II Ketika akan mendirikan istana baru, setelah perang suksesi Mataram terjadi di Kartasura. Surakarta memiliki semboyan "Berseri" yaitu akronim dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah", sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Solo mengambil slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java ( Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. Kota Solo juga memiliki beberapa julukan, antara lain Kota Batik, Kota Budaya, dan Kota Liwet.

                 Dengan datangnya bangsa-bangsa sejak dahulu ini turut memperkaya citarasa kuliner Surakarta. Sehingga kita bisa memanfaatkan daya tarik wisata kuliner untuk menarik para wisatawan. Wisata kuliner bisa menjadi salah satu aset Promosi dan Inventarisasi data pariwisata Surakarta. Apalagi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini membuat wisata kuliner menjadi tren, secara tidak langsung hal ini mendorong untuk menggali lebih dalam dan menginventarisasikan makanan khas sebagai salah satu kekayaan budaya yang harus diperhatikan dan dilestarikan.

                Solo juga memiliki banyak pasar tradisional, di antaranya Pasar Gedhe, Pasar Legi, Pasar Klewer dan Pasar Kembang. Solo terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional. Berbagai makanan khas Surakarta antara lain : nasi liwet, nasi timlo, nasi gudeg, nasi gudeg cakar, pecel ndesa, cabuk rambak, bistik Solo, selat Solo, bakso Solo, serabi, intip, tengkleng, sate kere.

                Kota Surakarta memiliki keanekaragaman jenis kuliner yang merupakan hasil dari aktivitas kebudayaan masyarakat setempat. Keanekaragaman jenis kuliner tersebut mencerminkan bagaimana karakter dan ciri khas masyarakat Surakarta. Ciri khas atau karakteristik yang tercermin dari masakan kota Surakarta adalah makanan yang bercitarasa gurih dan agak manis. Hal ini disebabkan karena penggunaan bumbu seperti santan kelapa, gula pasir atau gula kelapa dan garam.

                Selain hal itu, kuliner khas Surakarta diracik dengan bumbu yang sederhana dan minimalis karena masyarakat Surakarta merupakan masyarakat yang sederhana tidak neko-neko. Kekhasan  karakter masyarakat Surakarta tersebut dapat dilihat pada salah satu makanan khasnya yang bernama Nasi Liwet. Nasi Liwet merupakan salah satu masakan khas Surakarta yang dibuat dengan cara yang  sederhana dan mudah. Bahan-bahannya pun mudah untuk dicari dan ditemukan, nasi liwet dimasak dengan santan, kaldu ayam, dan rempah-rempah. Nasi biasanya dimasak dengan air, tetapi nasi liwet adalah nasi yang dimasak dengan santan, kaldu ayam, daun salam, dan serai, sehingga memberikan rasa nasi yang kaya, aromatik, dan gurih.

                Adapun kuliner lain khas Surakarta adalah Serabi. Kue ini terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan dan digoreng diatas arang mirip panekuk. Serabi adalah jajanan dengan citarasa gurih, biasanya juga diberikan taburan berupa potongan pisang, nangka, atau bahkan meisis dan keju. Serabi yang terkenal berasal dari daerah Notosuman.

                Kuliner di Surakarta tidak hanya dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat setempat saja. Namun, masakan Surakarta juga ada yang dipengaruhi oleh bangsa lain sebagai hasil akulturasi kebudayaan yang terjadi. Akulturasi di Surakarta disebabkan karena Surakarta dihuni oleh masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang etis dan budaya yang berbeda. Oleh sebab itu, banyak makanan Surakarta yang merupakan produk akulturasi dari bangsa lain. Adapun kuliner Surakarta yang merupakan akulturasi dari bangsa lain adalah selat Solo ( akulturasi dari Eropa), sate buntel (akulturasi dari Arab dan India), timlo ( akulturasi dari Tionghoa), dan bestik Solo ( akulturasi dari Eropa).

              Berikut daftar inventarisasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber :

1.Makanan

Nasi Liwet, Sambel Goreng Labu Siam, Tengkleng, Krengsengan, Gudeg Ceker, Bakmi Ketropak, Selat Solo, Soto Daging, Tongseng, Timlo, Tahu Acar, Sate Kere, Sate Buntal, Cabuk Rambak, Sambel Tumpang, Brambang Asem, Ayam Bacem, Oblok-Oblok, Jangan Lombok, Bubur Lemu, Gado-Gado, Pecel Ndeso, Betik Lidah, Risoles Kuah, Tahu Kupat.

2.Minuman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun