Mohon tunggu...
Anggita Tyaswuri
Anggita Tyaswuri Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Dalam perjalanan menuju keabadian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menua bersama Orang Tua

7 November 2021   15:24 Diperbarui: 7 November 2021   15:28 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dahulu sebelum merantau mengikuti suami, tidak pernah terbayang bahwa suatu saat akan jauh dari orang tua. Dalam bayangan masa kecil hingga kuliah tidak ada kepikiran meninggalkan orang tua di kampung halaman. 

Bukan impian, tetapi hanya melihat bahwa banyak yang bekerja di dekat rumah membuatku tidak terlalu khawatir dengan masa tua, meskipun saya sendiri bukan orang yang terlalu sabar menghadapi orang lain. 

Rasanya semua berubah ketika memilih untuk menerima pekerjaan di luar kota yang jaraknya agak jauh. Dulu berpikir bahwa kerja seperti kuliah yang sewaktu-waktu dapat pulang atau kerja dengan pengaturan waktu yang fleksibel. Atau dalam bayangan dulu bekerja bukan di sektor formal sehingga dapat pulang dalam waktu yang relatif lama. 

Saat ini, pulang seminggu saja sudah termasuk lama dan setiap akan kembali ke perantauan rasanya berat sekali. Meskipun sudah mempunyai keluarga kecil di perantauan, tetap hati ini ingin kembali ke kampung halaman. 

 Bagi saya pribadi, membersamai orang tua menua merupakan hak istimewa yang tidak setiap orang bisa dapatkan. Kondisi tiap orang berbeda, terutama masalah perekonomian yang kadang menjadi hal utama dalam mengambil keputusan untuk merantau. 

Ada yang bisa membersamai orang tua dengan bayaran yang sepadan secara materi. Ada yang harus menerima materi lebih sedikit karena keterbatasan pekerjaan di kampung halaman, dsb. Ada yang harus meninggalkan orang tua di kampung dengan berbagai alasan. 

Terlepas dari pembahasan balasan tentang pahala ataupun surga, merawat orang tua menjadi salah satu rasa bersyukur yang saya pikirkan dapat saya berikan ke orang tua. Menjadi teman mengobrol atau melakukan hal-hal yang menurut kita remeh menjadi sesuatu yang berharga selepas mereka tidak ada. .

Saya pribadi memandang lebih mulia membersamai orang tua di masa tuanya. Membersamai bisa dengan atau tanpa bantuan orang lain. Dan hal yang perlu dipertimbangkan juga adalah kesanggupan keluarga inti apabila memang ingin membersamai orang tua karena lebih kurangnya akan berdampak pada keluarga inti. Selain itu, kewarasan diri juga harus menjadi pertimbangan utama karena merawat orang tua akan menguras emosi dan mental. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun