Mohon tunggu...
Anggita Tiara Pebriyanti
Anggita Tiara Pebriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anggita Tiara Pebriyanti

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Sistem Resirkulasi pada Akuakultur

12 April 2021   00:00 Diperbarui: 12 April 2021   00:05 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : ejournal-balitbang.kkp.go.id

                                                                                                                     
Akuakultur dengan sistem resirkulasi adalah suatu teknik budidaya biota air yang unik. Dibandingkan dengan sistem tradisional yaitu memelihara biota air (ikan, kekerangan, udang, dll) di dalam kolam. Jika dibandingkan dengan sistem tradisional yang memelihara biota air seperti ikan, kekerangan, udang dan lain sebagainya di sistem kolam terbuka dan parit , dengan volume air yang sama. Pada sistem resirkulasi, biota air dapat dipelihara dengan kepadatan yang lebih tinggi. Volume air yang diginakan pada sistem resirkulasi tidak akan berkurang, penambahan air baru hanya dapat dilakukan apabila adanya penguapan dan perembesan keluar kolam budidaya. Selain itu juga, kualitas air dapat ditingkatkan dengan sistem filterisasi untuk membunuh mikro organisme pengganggu.

Prinsip dasar sistem resirkulasi ini adalah mengefisienkan penggunaan lahan untuk pemeliharaan biota air dengan kepadatan yang tinggi agar mengahsilkan produk per unit pada area yang tinggi pula. Dalam mengolah sistem resirkulasi ini diperlukan penanganan  atau manajemen tingkat tinggi, baik pengolahan biota yang dipelihara maupun peralatan budidaya, dan juga kualitas air sebagai media budidaya. 

Akuakultur dengan sistem resirkulasi ini juga merupakan pengembangan dari sistem akuakultur tertutup yang mencakup sistem perkolaman untuk pemeliharaan biota budidaya . sistem penyarinngan (filterisasi) untuk menghilangkan partikel-partikel yang larut dalam air, dan sistem manajemen kualitas air untuk menjaga dan menstabilkan kulaitas air pada kondisi yang baik sesuai dengan kebutuhan biota yang dipelihara.

Akuakultur dengan sistem resirkulasi ini membutuhkan beberapa komponen utama yang untuk menjaga agar sistem tersebut dapat berfungsi secara baik dan aman. Komponen utama adalah komponen yang digunakan dan terlibat langsung di dalam sistem resirkulasi, meliputi: sistem aerasi sebagai pemasok oksigen ke dalam kolom air, filter mekanik untuk menyaring partikel-partikel yang larut di dalam air, filter biologi menggunakan bakteri (Nitrosomonas dan Nitrobacter) yang dapat merubah amoniak (NH.) menjadi nitrit (NO) kemudian menjadi nitrat (NO). 

Nitrat bersifat kurang berbahaya daripada nitrit. Nitrat yang ada didalam air oleh bakteri Pseudomonas pada kondisi tanpa oksigen, (anaerobic) dapat dirubah menjadi gas nitrogen yang kemudian akan menguap, keluar dari air. Sistem sterilisasi air untuk membunuh milaoorganisme pathogen, parasit, dan bakteri, misalnya penggunaan gas ozon (O3) dan cahaya ultra violet (UV). Pengatur temperatur (heater/cooler) untuk menstabilkan temperatur air sesuai dengan kebutuhan biota yang dipelihara. Pengatur pencahayaan, berguna untuk menstimulasi tingkah laku makan, sebagai contoh cahaya diredupkan untuk merangsang ikan aktif makan pada senja dan fajar, dan cahaya dimatikan pada saat pemberian pakan untuk biota yang aktif makan pada malam hari (nocturnal). Kolam atau bak pemeliharaan, pompa air dan pipa jaringan pemasok air (inlet).

Komponen penunjang meliputi peralatan dan bahan yang tidak terlibat langsung dalam sistem resirkulasi, misalnya: gedung atau bangunan budidaya, rurnah pompa air dan pompa udara (blower), surnber energi listrik, generator sebagai pemasok cadangan energi listrik, gudang pakan, dan  ruang peralatan. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat  dari usaha akuakultur dengan menggunakan sistem resirkulasi, antara lain:

- Dapat memaksimalkan penggunaan sumberdaya air dan lahan.

- Hampir secara penuh dapat mengontrol kondisi lingkungan untuk memaksimalkan pertumbuhan biota budidaya sepanjang tahun.

- Fleksibel di dalam memilih Iokasi dan peralatan budidaya.

- Pemanenan hasil dapat dilakukan secara mudah dan aman.

- Pengontrolan bama dan penyakit dapat dilakukan secara cepat dan efektif.

- Dapat dipasang sistem biofiler secara efektif untuk menjaga kestabilan kualitas air.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun