Mohon tunggu...
Anggit Purwonegoro
Anggit Purwonegoro Mohon Tunggu... Lainnya - Berusaha sesuai kemampuan

Anggit_Purwo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjawab Moderasi Beragama di Masa Pandemi, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Webinar Moderasi Beragama

25 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 25 Juli 2021   09:05 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPASIANA---Semarang, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri (KKN) Inisiatif Terprogram Dari Rumah (MIT DR) XII Kelompok 22 menggelar webinar moderasi beragama dengan tema "Menakar Moderasi Beragama di Masa Pandemi". Tujuan diadakannya webinar ini tentunya untuk menjawab berbagai persoalan moderasi beragama yang sedang terjadi dalam negeri ini terutama di masa pandemi.

Dengan adanya Moderasi beragama juga sebagai suatu ikhtiar kita semua untuk meminimalkan cara pandang keagamaan yang merasa menganggap benar sendiri, suka membid'ahkan orang lain, menganggap sesat orang lain, bahkan mengkafirkan sesama pemeluk agama. Kemudian  lebih luasnya dikuatirkan ada paham radikalisme yang melahirkan pandangan bahwa orang berbeda agama sebagai pihak  yang boleh dimusuhi atau diperangi. Sehingga muncul pandangan sikap seperti teroris. Webinar yang diselenggarakan melalui aplikasi zoom ini sukses diramaikan oleh puluhan peserta, Sabtu (24/7/2021).

M.Rikza Chamami, M.Si, Kepala Pusat PPM LP2M UIN Walisongo Semarang sebagai keynote speaker mengatakan "Beragama itu bukan untuk menyeragamkan keberagaman, tetapi untuk menyikapi keberagaman dengan penuh kearifan. Agama hadir ditengah-tengah kita agar harkat, derajat dan martabat kemanusiaan kita senantiasa terjamin dan terlindungi."

Dalam Materinya, Dr. Ahwan Fanani, M.Ag menuturkan bahwa agama adalah hak individu itu sendiri, dan setiap warga negara juga berhak memilih dan beragama sesuai keyakinan mereka, kita sebagai kaum diluar agamanya harus bisa menghormati dan membiarkan mereka menjalani ritual keagamaannya masing-masing dengan aman, sehingga konflik bisa terhindarkan.

"Esensi dasar pada agama seharusnya juga membiarkan pemeluk agama bebas melakukan hal apapun asal tidak keluar dari koridor dan bisa mengganggu orang lain, kemudian kita sebagai negara dengan tingkat multikultural yang tinggi juga seharusnya bisa saling mengayomi dan melindungi, karena melindungi bukan hanya merupakan tugas negara, tetapi kita sebagai warga juga harus ikut andil didalamnya'' ujarnya.

Moderasi beragama di suatu masyarakat akan kuat jika terdapat komitmen kebangsaan yang satu, toleransi antar umat beragama dan adanya ikatan, komitmen yang jelas, partisipasi yang tinggi dan aturan yang jelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun