Angginaaken Nurani. Selasa (02/07/2022) Mahasiswa KKN Kelompok 108 Universitas Pendidikan Indonesia melakukan pengajaran bahasa inggris di SDAT Taman Firdaus di kelurahan Mustika Jaya Kota Bekasi. Bukan hal yang spesial bahasa inggris di era teknologi dan informasi seperti saat ini. Tapi hasil penelitian EF Education First menunjukkan kemahiran berbahasa Inggris orang dewasa di Indonesia berada di bawah rata-rata negara-negara Asia. Kemampuan masyarakat Indonesia bahkan hanya berada di peringkat 61 dari 100 negara yang disurvei. Hal ini yang melatarbelakangi kami untuk menggencarkan kegiatan pembelajaran bahasa inggris untuk siswa sekolah dasar.
Mulailah segala sesuatu sedini mungkin, akar yang lebih muda akan lebih mudah dibentuk ketimbang akar yang sudah tua. Pembelajaran kami lakukan di kelas 5 dan 6.Â
Para siswa terlihat malu malu saat beberapa pertanyaan kami ajukan. Mereka lebih gemar untuk menunjuk sesamanya ketimbang percaya akan dirinya sendiri ketika diminta untuk maju kedepan kelas.Â
Padahal, ketika kami melihat buku latihan mereka masing masing, rata rata siswa dapat menjawab pertanyaan tersebut. Ini membuktikan bahwa kemampuan bahasa inggris anak sekolah dasar Indonesia bukan lagi berada pada titik nol tetapi hanya perlu peningkatan kualitas pendidikan yang mendukung kemampuan berbahasa mereka.
Pembelajaran bahasa inggris kami lakukan tidak hanya berpacu di materi dengan harapan siswa dapat memiliki nilai yang melambung tinggi, namun kami berusaha menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan dengan permainan interaktif.Â
Pendekatan belajar melalui permainan merupakan cara paling efektif mendukung keberhasilan belajar siswa didalam kelas.Â
Permainan cocok digunakan sebagai media belajar karena sifatnya yang menyenangkan, sehingga siswa dapat tetap melakukan pembelajaran tanpa merasa bahwa mereka sedang belajar. Kami menggunakan permainan "Polisi, numpang tanya!" untuk meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa inggris siswa SDAT Taman Firdaus.
Hasilnya, di hari kedua para siswa terlihat lebih aktif dari sebelumnya. Mereka kini berani untuk maju kedepan dan tidak lagi hanya menunjuk teman temannya. Di hari selanjutnya kami kembali menggunakan media permainan untuk mengajar bahasa inggris. Permainan kali ini adalah "Tebak aku dengan satu kata". Dua orang siswa diminta maju ke depan kelas, satu orang akan mendeskripsikan sebuah benda dan satu orang lainnya akan menebak kata tersebut dengan bahasa inggris. Para siswa tampak begitu antusias. Dengan metode belajar sambil bermain seperti ini siswa dapat belajar hal hal yang sebelumnya ia tidak ketahui seperti kosa kata yang tidak umum atau tidak mereka dengar sehari hari, mereka jadi paham dan mengerti melalui cara yang lebih santai dari biasanya.
Penguasaan bahasa asing seperti bahasa inggris sudah selayaknya menjadi salah satu kemampuan yang harus dimiliki sedini mungkin. Dimasa yang akan datang anak anak sekolah dasar ini bisa jadi akan menghadapi persaingan era globalisasi dimana salah satu softskill yang dibutuhkan adalah kemampuan berbahasa selain bahasa Indonesia. Diharapkan apa yang kami lakukan sebagai mahasiswa dalam melakukan progam kerja KKN mengajar bahasa inggris di SDAT Taman Firdaus dapat menjadi langkah kecil yang harapannya bisa berdampak besar untuk keberlangsungan pendidikan di Indonesia di masa yang akan datang.Â