Mohon tunggu...
Anggii Siregar
Anggii Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sumatera Utara

Tantangan harus dicari, jika perlu kita yang ciptakan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Antara Daya Kreatifitas Pendidik SD/MI dengan Kemirisan Pendidikan di Tengah Pandemi

11 Agustus 2020   11:49 Diperbarui: 11 Agustus 2020   12:22 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang telah diketahui, pandemi covid 19 telah hadir di seluruh penjuru dunia dan telah menambah masalah dalam dunia pendidikan. Seluruh siswa di Indonesia harus belajar di rumahnya masing-masing. Jika sebelumnya sekolah merupakan rumah kedua bagi anak, namun di masa pandemi kini keadaan berbalik, rumah sudah menjadi sekolah bagi anak. 

Dalam hal ini ada hal yang hilang yakni dialog secara langsung antara pendidik dengan siswa, yang semula dilakukan secara langsung kini harus berubah menjadi maya. Artinya baik siswa dan guru menjadi pihak yang terdampak akibat wabah pandemi ini.

Ditambah lagi ramainya chat grup  antara para orang tua dengan para pendidik. Orang tua mau tidak mau harus mampu menjadi guru bagi anaknya di masa pandemi ini. Dengan perannya sebagai guru di rumah bagi anaknya, orang tua juga dituntut untuk menetralisir kebosanan yang kerap melanda anak saat belajar di rumah seperti yang dilakukan oleh guru di sekolahnya.  

Adapun bagi orang tua yang mendampingi, sadarilah bahwa anak Anda adalah apa yang Anda tanamkan selama masa pertumbuhannya, tidak perlu mengekang apalagi membatasi kreativitasnya dengan cara melarang kegiatan yang dirasa tidak ada gunanya. 

Karena, setiap eksplorasi yang sang anak lakukan sejatinya sangat berguna bagi tahap perkembangan kognitif dan kemampuan motoriknya. Sebagai pendidik maupun orang tua tentu perlu bersikap bijaksana dalam menghadapi potensi dan kecerdasan setiap anak yang pastinya berbeda-beda.

Dalam kondisi pandemi ini yang keseluruhan kegiatan melalui virtual maka sikap sebagai orang tua yang mendampingi di rumah saat kegiatan belajar mengajar berlangsung harus memiliki perhatian penuh terhadap proses belajarnya. Belajar virtual melalui media online tentu membuat anak merasa cepat bosan ditambah materi yang tidak secara langsung dipaparkan oleh guru. 

Maka dari itu tugas guru yang baik adalah dengan mempersiapkan strategi pembelajaran yang menggugah rasa ingin tahu dan kreativitas anak dengan media visual/audio visual yang membuat anda tertarik mengikuti pembelajaran meskipun hanya dari jarak jauh.

Di sisi lain, para guru harus memutar otak agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif walaupun dilakukan via online atau daring. Guru dituntut untuk berinovasi dan berkreasi demi tercapainya materi pembelajaran pada peserta didik. Pembelajaran yang dilakukan secara daring tentulah tidak semulus yang dibayangkan, banyak kalangan yang berpendapat bahwa pembelajaran daring tidaklah efektif.  

Hal ini karena kegiatan pembelajaran dilakukan dari jarak jauh dan dirasa lebih sulit daripada kegiatan pembelajaran tatap muka. Disamping itu, materi pembelajaran jarak jauh lebih sulit dipahami daripada pembelajaran secara tatap muka karena semua serba terbatas.

Lalu, apa sebenarnya kendala terbesar dari belajar daring ini?  Mengapa semua terasa lebih sulit?  Bukankah kita sudah hidup di era digital?
Dilansir dari laman kompas.com, hal ini diungkapkan oleh Pakar Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM), Agustinus Subarsono, M.Si., M.A., Ph.D., melalui laman resmi UGM, Selasa (4/8/2020).

Kendala terbesarnya adalah karena tidak semua pendidik Indonesia, siswa, serta orang tua yang siap dalam pembelajaran daring seperti saat ini sehingga pembelajaran terasa sangat rumit dijalani. Lebih disayangkan lagi,  pembelajaran daring terhambat disebabkan karena permasalahan jaringan internet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun