Mohon tunggu...
Sobar Harahap
Sobar Harahap Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebenaran harus disampaikan

Love your story

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Prabowo Berpasangan dengan Anies, Ganjar Menangis

28 September 2022   22:53 Diperbarui: 28 September 2022   23:01 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: kompas.com

Pada 17 Oktober nanti Prabowo Subianto akan merayakan ulang tahunnya yang ke 71 tahun. Di hari yang sama Anies Baswedan sedang boyongan meninggalkan rumah dinas karena jabatannya sebagai Gubernur Jakarta habis.

Baik Prabowo maupun Anies selalu berada di tiga besar survei calon presiden 2024. Namun keduanya juga dipaksa harus melihat elektabilitas pesaing mereka Ganjar Pranowo yang semakin hari kian sulit dikejar.

Prabowo, kita tahu ia cukup berpengalaman soal urusan Pilpres. Ibaratnya ia sudah banyak mencecap asam garam karena pada tiga kontestasi sebelumnya selalu dipukul kekalahan. Tentu ia juga paham, jika ada tiga pasangan calon seperti digambarkan sekarang, jelas tak menguntungkan bagi dirinya. Situasi ini bakal menjadi lubang ke empat untuk Prabowo.

Survei Indo Riset yang diterbitkan Kompas.com juga memperlihatkan Prabowo hanya mungkin mampu mengungguli Ganjar jika cuma ada dua pasangan calon. Perolehan suaranya Prabowo dapat 47,7 persen, sedangkan Ganjar 43,1 persen.

Yang paling memungkinan agar skema itu berjalan, Prabowo mesti menggandeng Anies Baswedan sebagai wakilnya. Bukan sekedar kekuatan, pasangan itu juga akan menjadi angin kencang yang bisa membelokkan arah politik.

Peluang duet itu memang terbuka. Prabowo sempat bertandang ke Nasdem Tower untuk bertemu Surya Paloh. Mereka menghabiskan 4,5 jam obrolan. Untuk sebuah silaturahmi biasa, waktu sepanjang itu akan sangat membosankan. Pastilah ada banyak topik yang dibahas, tak terkecuali menyangkut peluang 2024. Dan kita tahu sendiri Nasdem berniat memungut Anies.

Artinya kalau Nasdem bergabung dengan Gerindra, Anies bisa apa? Ya memang sih masih ada PKS dan Demokrat. Tapi tebakan saya Anies lebih memilih jadi wakil ketimbang disebut presiden mengada-ada.

Jangan salah, Anies itu canggih. Ia tak sekedar oportunis, tapi juga jeli memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

Mungkin saja di hari ulang tahun Prabowo nanti, Anies akan mengucapkan selamat lewat pesan whatsapp. Sedangkn Prabowo sebaliknya, ia tentu tidak akan memberikan selamat atas berakhirnya masa jabatan Anies. Tipe orang seperti Prabowo, yang kaku dan tegang, kayaknya bakal merespon dengan mengirim stiker jempol berukuran besar.

Jika situasinya seperti itu, PDIP walaupun satu-satunya partai yang bisa mengusung sendiri calon presidennya, tetap akan mawas diri. Ia akan bergabung dengan KIB (Golkar, PAN, PPP).

Di sinilah sulitnya Ganjar. PDIP belum tentu mencalonkan Ganjar karena ambisi Puan sudah begitu besar.  Sedangkan KIB yang disebut-sebut jadi sekoci buat Ganjar, sudah berlayar begitu jauh.

Sebenarnya sangat masuk akal jika PDIP lebih memilih mencalonkan Ganjar. Tapi kalau ada embel-embel wakilnya harus Puan bagaimana? KIB tentu ogah dong sekedar jadi tamu. Jangan-jangan PDIP yang nanti bakal ditinggal partai-partai lain kalau tetap mencalonkan Puan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun