Mohon tunggu...
Sobar Harahap
Sobar Harahap Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebenaran harus disampaikan

Love your story

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Ganjar dan Gus Dur Saling Menyapa di Pantura

26 Maret 2022   21:53 Diperbarui: 26 Maret 2022   22:06 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri: Lukisan Ganjar dan Gusdur melintasi Pantura

Salah satu hiburan saat melintasi jalur pantura adalah menemui banyak lukisan bak truk. Kata-katanya yang kerap menggelitik, kadang berisi candaan, sungguh ampuh mengurangi ketegangan di tengah rasa letih akibat perjalanan panjang.

Pernah suatu hari aku terjebak kemacetan di pantura Batang dalam perjalanan Tegal-Semarang. Di depan mobilku, kulihat truk warna putih juga ikut merayap tersendat-sendat.

Aku yang tadinya sempat uring-uringan akibat kemacetan itu, seketika bungkam begitu membaca tulisan yang terpampang di belakang bak truk. Bunyinya; "Pengin Cepet Ya Mabur!"

Bak truk telah menjadi ruang ekspresi untuk mengungkapkan sesuatu. Bisa berupa sindirian ketidaksukaan, atau sebentuk ungkapan cinta.

Pengamat seni urban, yang juga pengajar di Institut Kesenian Jakarta, Nicholas Wila, menyebutkan, pada periode 2009 hingga 2015, tema perempuan, seks, dan keperkasaan lelaki banyak menghiasi bak truk. Namun sejak 2015, tema-temanya mulai bergeser. Pesan moral, nasihat, tokoh-tokoh, mulai ramai mewarnai bak truk.

Para selebritas, tokoh politik, hingga superhero pun kini mulai bertebaran di bak-bak truk. Keberadaan lukisaan bak truk dan kreativitas sang sopir, sungguh telah turut mewarnai perjalanan kita di jalan raya.

Salah satu tokoh politikus yang gambarnya cukup ramai di bak truk adalah Ganjar Pranowo. Sudah bukan rahasia lagi, bahwa sosok Ganjar menjadi idaman para sopir truk karena keberpihakannya pada mereka dengan menyingkirkan pungli di jembatan timbang.

Tidak mengejutkan jika hari ini kita mudah menemui bak truk yang memuat lukisan gubernur berambut putih itu. Bahkan kejadian yang terbaru saat ini, terekam dalam video bak truk bergambar Ganjar melintas berbarengan dengan truk  bergambar Gus Dur.

Tentu saja itu adalah sebuah kebetulan semata meski peluang kemungkinannya cukup kecil. Dua sopir truk tersebut mungkin saja tak saling kenal, mereka juga tidak janjian untuk sama-sama melintas di jalur Pantura Demak pada Sabtu pagi di bulan Maret.

Karena cukup unik dan langka, banyak warganet yang ikut heran, hingga menyebut bahwa peristiwa wajah Gusdur dan Ganjar melintas berbarengan di jalan adalah semacam kode alam.

Namun yang membuat aku tertarik untuk ikut berkomentar adalah, kedua tokoh itu rupaya juga memiliki kesamaan dalam memperjuangkan kaum minoritas. Tak hanya menghargai perbedaan, mereka juga sama-sama getol memerangi segala anarkisme yang mengatasnamakan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun