Mohon tunggu...
Sobar Harahap
Sobar Harahap Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebenaran harus disampaikan

Love your story

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ganjar, Je t'aime!

22 Februari 2022   11:36 Diperbarui: 22 Februari 2022   14:57 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paris sudah terlanjur dijuluki sebagai kota penuh cinta. Bangunan sejarah yang eksotis, taburan cahaya, dan pemandangan sungai yang mengalir membelah kota, memang cukup apik menjadi latar mengungkapkan perasaan.

Kesan romantis ini makin menjadi-jadi dengan bertebarannya novel maupun film yang mengambil latar kota itu. Before Sunset (2004), film trilogi bikinan Richard Linklater, mungkin menjadi salah satu yang paling mengesankan.

Dua orang yang telah berpisah selama sembilan tahun, tak sengaja dipertemukan kembali di Paris. Mereka lalu memutuskan untuk berjalan-jalan menapaki tiap sudut kota Paris, pergi ke taman, hingga menyusuri Sungai Seine dengan perahu bot. Sepanjang obrolan mereka, lanskap kota Paris disuguhkan dalam kepingan-kepingan yang indah.

Tidak mengherankan jika banyak orang yang kemudian mendambakan pergi ke Paris untuk merayakan cinta, sambil berharap asmara mereka akan sekokoh beton Notre Dame. Cinta sebagian besar memang mengandung harapan.

Dan baru-baru ini, dalam kehidupan nyata, sebuah ungkapan cinta untuk Ganjar Pranowo tiba-tiba muncul di Paris.

Tulisan bernada harapan "Ganjar Pranowo the next Presiden RI" itu menempel di lengan jembatan sungai, tak jauh dari menara Eiffel. Dalam foto yang beredar, tulisan tersebut sekaligus juga menampilkan lanskap ikon kota Paris yang menawan.

Tentu banyak orang yang akan mencibir aksi vandalisme semacam itu. Namun setelah membacanya, tidak sedikit orang yang akhirnya justru dibuat tersenyum, bahkan diam-diam merasa kagum.

Jarak Paris ke Semarang adalah 11.721 km. Perbedaan musim, budaya dan bahasa, tentu saja bisa mengubah banyak hal, termasuk isi perasaan. Tapi rupanya tidak dengan orang ini. Ia masih mengingat dan terus mengagumi Ganjar Pranowo, yang sekarang mungkin sedang minum kopi di rumah dinasnya setelah seharian menjalani banyak tugas.

Jadi apa maknanya tulisan itu coba, kalau bukan sebentuk ungkapan cinta yang tulus dan jujur? Ungkapan cinta dari penggemar ke idolanya. Je t'aime, cara lain untuk menyampaikannya.

Pastilah yang menulis pesan itu juga bukan pecinta amatir, minimal keras kepala lah, dan pastinya nggak cuma jago kandang. Ada banyak kemungkinan buruk yang mengancamnya, ia misalnya bisa saja diciduk aparat atau petugas pengelola tata kota tersebut. Tapi sialan, ia tetap kekeh  menyuarakan harapannya, cintanya pada Ganjar, dan negara Indonesia ini.

Keyakinan tidak pernah berangkat dari omong kosong. Pastilah orang ini punya alasan kenapa lebih memilih menitipkan harapannya di pundak Ganjar ketimbang yang lain. Bisa jadi karena ia menyukai kinerja Ganjar, program-programnya yang langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat, atau mungkin ia tertarik bagaimana cara Ganjar dalam menyelesaikan persoalan yang ada selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun