Mohon tunggu...
Anggie DeviPratiwi
Anggie DeviPratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anggie Devi Pratiwi

Anggie Devi Pratiwi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN BTV III Universitas Jember : Budaya Literasi Keluarga bagi Anak Usia Dini di Tengah Pandemi Covid-19

18 September 2021   13:47 Diperbarui: 18 September 2021   14:22 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan  dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur dan wajib diterapkan oleh semua perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Jember. 

Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir membuat Universitas Jember tahun ini kembali mengadakan KKN Back To Village III atau KKN Pulang Kampung  (https://unej.ac.id/) yang sudah memasuki periode ke-3. Sesuai dengan namanya, lokasi KKN ini diadakan sesuai dengan domisili masing-masing mahasiswa. Penulis sendiri saat ini sedang mengadakan KKN di desa sendiri yaitu Desa Banyusangka Kecamatan Tanjungbumi Kabupaten Bangkalan.

Desa Banyusangka merupakan salah satu desa yang terletak di bagian barat Pulau Madura, tepatnya di wilayah Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur. Desa ini terdiri dari beberapa dusun yaitu Dusun Timur, Dusun Tengah, Dusun Barat Sungai, Dusun Tasek dan Dusun Karang Laok. Sebelah selatan Desa Banyusangka  berbatasan dengan Desa Aeng Taber, bagian barat desa berbatasan dengan Desa Sepulu dan bagian timur berbatasan dengan Desa Tlangoh. Sedangkan bagian utara Desa Banyusangka berbatasan langsung dengan Laut Jawa. 

Letak Desa Banyusangka yang terbilang cukup jauh dari pusat Kabupaten/Kota tidak menyurutkan semangat warga desa dalam menempuh bidang pendidikan, baik dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, maupun sarjana pendidikan. Di Desa Banyusangka sendiri terdapat tiga sekolah dasar yaitu SD Banyusangka 01, SDBanyusangka 02, dan SD Banyusangka 04. Selain menjadi siswa, penduduk desa juga tidak sedikit yang berprofesi sebagai pengajar baik guru SD, SMP ataupun sebagai pengajar kursus bahasa luar seperti bahasa inggris, korea dan mandarin.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar dalam berbagai bidang, tak terkecuali bidang pendidikan. Di desa Banyusangka, kegiatan belajar mengajar yang semula dilakukan melalui tatap muka secara langsung mau tidak mau harus banting setir menjadi sistem pembelajaran online yang pelaksanaannya melalui zoom meeting. Bahkan di beberapa sekolah, sistem pembelajaran berjalan dengan sangat tidak efektif karena kegiatan belajar mengajar baik secara online maupun offline ditiadakan dan hanya bermodalkan dengan pemberian tugas tiap akhir pekan saja. Hal ini dikarenakan keterbatasan pertemuan kelas secara face to face akibat pandemi, dan minimnya pengetahuan warga desa sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi saat ini. Selain itu, sistem pembelajaran online tentu juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan sistem pembelajaran melalui tatap muka secara langsung, antara lain materi yang disampaikan tidak dapat diserap secara optimal oleh siswa, jaringan internet yang kurang stabil di pedesaan sehingga siswa kesulitan mengakses pertemuan online serta tidak semua siswa sekolah dasar memiliki gadget yang fungsinya sebagai jembatan penghubung antara guru dan siswa. Oleh karena kegiatan belajar mengajar yang kurang efektif akibat pandemi Covid-19, diperlukan program pembelajaran lain yang dapat menunjang proses belajar menjadi lebih efektif, salah satunya dengan implementasi literasi keluarga. Meskipun terbilang cukup mudah karena dapat dilakukan kapan saja di rumah, tetapi nyatanya literasi keluarga masih kurang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan oleh faktor kesibukan orang tua sehingga kurang menaruh perhatian terhadap perkembangan pendidikan anak dan faktor kemalasan anak yang lebih mementingkan bermain dibandingkan belajar. Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran pihak keluarga atau orang tua akan pentingnya penerapan literasi keluarga guna meningkatkan kecerdasan dan kesuksesan akademik siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis sebagai salah satu mahasiswa KKN BTV III Universitas Jember mengambil tema “Program Literasi Desa pada Masa Pandemi Covid-19” dengan harapan dapat menunjang proses belajar siswa menjadi lebih efektif meskipun hanya dilaksanakan dari rumah.

Penerapan literasi di rumah dapat dimulai dengan orang tua mengajak anak belajar membaca, menulis dan berdiskusi mengenai suatu hal yang menarik, mendongeng atau bercerita tentang kisah inspiratif. Orang tua perlu menyediakan bahan literasi yang menarik biasanya lebih menarik minat baca anak, seperti komik, fabel dan lain-lain karena biasanya anak lebih menyukai bahan bacaan bergambar. Kegiatan selanjutnya adalah menggambar bersama orang tua dan anak. Selain itu, literasi budaya dan kewarganegaraan juga perlu dikenalkan pada anak yang dapat dilakukan dengan mengenalkan lagu-lagu nasional seperti Indonesia Raya dan  lagu daerah serta berdongeng tentang cerita rakyat kepada anak (dalam hal ini, lagu daerah dan cerita rakyat madura). Lalu penting juga untuk memberikan pemahaman literasi finansial kepada anak, yaitu dengan melakukan kegiatan menabung dari sebagian uang jajan yang diberikan oleh orang tua pada celengan. 

Adapun tujuan dilaksanakannya program kerja tersebut adalah untuk meningkatkan minat dan rasa cinta baca di lingkungan keluarga, meningkatkan kemampuan memahami bacaan serta mengoptimalkan kecerdasan dan kesuksesan akademik siswa, khususnya masyarakat Desa Banyusangka.

Pelaksanaan program kerja tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan proses pembelajaran anak di masa pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir tentu memberi dampak buruk terhadap semua bidang termasuk bidang pendidikan. Pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif dan kurang menghasilkan output yang optimal. Oleh karena hal tersebut diperlukan program kegiatan yang dapat menunjang proses belajar menjadi lebih efektif.

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 1 bulan. Selama kegiatan berlangsung, sasaran setidaknya membiasakan penerapan 5 macam literasi keluarga di rumah. Pertama, literasi bahasa dan sains, disini pihak orang tua mengajak anak belajar membaca dan menulis serta menggambar bersama dalam mengisi waktu luang. Selain itu siswa juga mulai membaca cerita pendek dan dongeng anak yang dapat di akses di internet. 

img-20210917-wa0003-6145896106310e3bc52c7e16.jpg
img-20210917-wa0003-6145896106310e3bc52c7e16.jpg
Selanjutnya adalah penerapan literasi numerasi, dalam hal ini orang tua mengajak anak belajar berhitung dan mengukur panjang barang-barang yang terdapat di rumah dengan menggunakan penggaris dan anak mampu menebaknya dalam satuan cm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun