Mohon tunggu...
Anggie D. Widowati
Anggie D. Widowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Psikolog, Pegiat Literasi

Penulis Novel: Ibuku(Tidak)Gila, Laras, Langit Merah Jakarta | Psikolog | Mantan Wartawan Jawa Pos, | http://www.anggiedwidowati.com | @anggiedwidowati | Literasi Bintaro (Founder)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menabunglah Sejak Awal Pernikahan

3 Februari 2018   03:10 Diperbarui: 3 Februari 2018   13:34 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
statuesqueevents.com

Kebanyakan pasangan muda tidak menabung. Mereka menghabis-habiskan uang untuk bersenang-senang. Makan, jalan-jalan, belanja dan nongkrong di restoran atau kafe mahal. Alasannya mumpung anak2 masih kecil, belum butuh banyak biaya.

Padahal seiring waktu, usia bertambah, produktifitas menurun, gaji berkurang, biaya hidup meningkat, sementara makin tinggi tingkat sekolah anak, bayar makin mahal. Akhirnya pontang-panting mencari biaya sekolah.

Bahkan ada orang yang terjerat gali lubang-tutup lubang karena ga punya tabungan dan menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting bernama kesenangan. Bukan bermaksud untuk menjadikan hdup sengasara karena pelit, tetapi mengaturan uang sejak awal pernikahan itu penting.

Perhatikan hal-hal berikut ini:

1. Menyisihkan uang recehan setiap hari sesuai dengan kemampuan, dan usahakan penyimpanan recehan ini aman, agar tidak digunakan kecuali untuk hal-hal yang sifatnya urgen. Setiap hari? Iya setiap hari, tidak perlu bernilai besar, misalnya lembaran sepuluh ribuan, lima ribuan atau bahkan dua ribuan, tetapi harus rutin dan disiplin.

2. Saat anak masih kecil, jangan belanjakan uang untuk hal-hal yg tak penting, misalnya membeli mainan yang berlebihan.

3. Belanja baju, sepatu dan keperluan sandang pun harus punya trik. Karena anak bertumbuh cepat dan cepat pula ganti ukuran. Jangan berelebihan membelikannya yang akhirnya tidak terpakai. Baju rumah untuk stok dua minggu, beberapa baju pergi dan dua atau tiga pasang sepatu dan sandal.

4. Kurangi kebiasaan makan diluar, termasuk membawa anak ke restoran fast food. Kalau setiap hari memasak makanan sendiri, pastilah banyak uang yang bisa dihemat, dan tentu saja lebih sehat. Sekali-kali makan diluar bolehlah, pas ada moment tertentu dan asal tidak keseringan.

5. Miliki rekening tanpa kartu ATM, rekening ini setiap awal bulan diisi 20 persen dari penghasilan dan khusus untuk menabung. Sementara rekening yang lainnya untuk keperluan sehari-hari.

6. Jangan membawa uang  terlalu banyak di dompet. Kira-kira hanya untuk belanja 2 hari, dan membeoi bensin. Tiap orang punya kecenderungan lapar mata bila sudah ada di tempat perbelanjaan atau pasar. Membawa uang secukupnya di dompet, mengurangi belanja karena lapar mata.

7. Carilah hiburan alternatif. Hiburan itu tak mesti mahal. Main di taman. Menikmati sore di pinggir kota, foto-foto di kota lama, atau pergi ke museum. Liburan begini, lebih menyehatkan, mencerdaskan dan tidak membuat dompet terkuras.

8. Mulailah merencanakan untuk membeli rumah, sebelum anak-anak beranjak tumbuh dan biaya sekolahnya pun lebih besar.

Jakarta, 070117

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun