Sajak pajak para petekak kata
Yang sering mengumbar rasa, aroma, puspa, nestapa dari lubuk jiwa yang tak tertata
Yang sering merayu dayu bak peluru dari beludru
Yang serak teriak manisan lisannya berlimpah-ruah, terseduh kalbu
Wahai kau para penunggu cinta
Jangan termakan dengan kuta-katanya
Terlalu lemak, kau akan muak
Terlalu bijak, kau akan tamak
Tak perlu kau gantungkan harap terhadap sayap-sayap rayap
Mereka rapuh, sepuh, lumpuh     Â
Tak perlu kau sirami itu, akar kelakar yang layu lusuh
Mereka suka itu, menebar benih yang memerangkap
Dirimu..
Merantaimu dengan ikatan huruf yang bersatu-padu
Menyiksamu dengan pilihan diksi berarti syahdu
Sudahlah, saatnya kau buat lembaran sendiri
Tentang hidupmu yang terasa sunyi, sepi, bergerigi