Tugas dari dosen apabila di manai sebagai beban hidup maka akan terasa menyiksa dan menyita waktu. Namun apabila kita melihat dari sisi yang lain yakni upaya untuk meningkatkan kapasitas itu serta menjalani hidup yang lebih gelap maka tugas dari dosen merupakan obat atau alat yang bisa memaksimalkan otak kita dalam menyelesaikan beban hidup.
Kadang kala memang kita tidak mengerti maksud dari tugas yang diberikan oleh dosen. Hari ini wajar karena setiap tugas selalu menyimpan makna dan filosofi yang dapat diketahui setelah kita mengerjakannya. Bagaimanapun sebagai seorang pencari ilmu yang bisa dilakukan ketika kita tidak tahu maksud dan tujuan dari tugas yang diberikan dosen adalah bersikap sabar dan mengikuti segala arahannya. Karena kita yakin bahwa setiap dosen selalu memiliki cita-cita mulia yaitu memandaikan para mahasiswanya dengan cara yang dia lakukan.
Apabila kita meskipun sudah di ujung perkuliahan namun tidak mengerti apa maksud dari tugas dosen itu tetaplah bersikap tenang dan tidak melakukan negative thinking. Santai sajalah dan terima itu sebagai sebuah fase hidup yang harus dijalani meskipun dengan kepahitan atau dengan kekecewaan. Apabila juga gagal dan memahami tugas dosen maka harus memiliki mentalitas dan pikiran yang jernih. Mungkin yang harus dievaluasi adalah cara kita mengerjakan tugas dari dosen tersebut.
Ibarat sebuah qoute manis mengatakan apabila ada yang salah dalam mengarungi kehidupan jangan salahkan tujuan kehidupan yang telah ditetapkan, namun gantilah rencana hidup yang sudah disusun.
Maka dari itu ketika menghadapi tugas yang menginginkan dari dosen selalu mencari sisi yang positif dan tidak perlu lebay dengan membuat status-status yang pada intinya menyindir tugas dari dosen tersebut. Jalani saja itu semua sebagai bagian dari pendewasaan karakter dan membangun cara berpikir yang lebih luas daripada sebelumnya.
Penulis Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Dosen Prodi MPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.