Mohon tunggu...
anggauin
anggauin Mohon Tunggu... Dosen - Angga Teguh Prastyo adalah dosen pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang konsentrasi studi pada penelitian skripsi mahasiswa serta pengembangan Manajemen Pendidikan Islam. Akun Youtube: anggauin

Angga Teguh Prastyo adalah dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Sehari-hari mengajar pada program studi Manajemen Pendidikan Islam. Peminatan tulisan pada bidang Manajemen Pendidikan Islam serta isu-isu terkait dengan pendidikan agama Islam. Sehari-hari membuat konten mengenai penelitian dan skripsi mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kasus Ambrolnya Seluncuran Kenjeran Park, Begini Analisis Dosen MPI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

8 Mei 2022   05:33 Diperbarui: 8 Mei 2022   06:33 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian memilukan yang menimpa korban 16 orang saat bekunjung ke Taman Kenjeran Park menyisahkan catatan reflektif mengenai pentingnya manajemen sarana dan prasarana dalam pengelolaan tempat wisata.

Satu catatan reflektif yang bisa dilihat dari kasus ini adalah adanya kelemahan elementer dalam sistem pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang dimiliki pihak pengelola tempat wisata tersebut. Demikian ungkap dosen MPI (Manajemen Pendidikan Islam) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Angga Teguh Prastyo, M.Pd. Menurutnya, kelalaian pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana di tempat tersebut, apalagi yang terkategori wisata buatan, memang melahirkan kesalahan fatal.

"Kelemahan kontrol terlihat dari ketidaksiapan sarana dan prasarana menampung berjubelnya pengunjung. Investigasi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengurai akar permasalahannya, apakah bermula dari kelalaian dalam mengecek secara berkala sarana dan prasarana yang ada, ataukah memang ada faktor lain atau faktor X yang menyebabkan kejadian naas itu terjadi," ungkap pemilik akun youtube anggauin.

Momentum lebaran tahun 2022 ini memang memberikan daya magnet yang besar bagi pengunjung untuk mendatangi berbagai tempat wisata. Namun, rupanya kesiapan sarana dan prasarana yang dimiliki pihak pengelola tidak sebanding dengan kedatangan pengunjung tersebut. Konsekuensinya sarana dan prasarana tersebut tidak bisa memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan dengan bukti ambrolnya fasilitas seluncur tersebut.

Bisa jadi pengelola tidak sempat untuk meluangkan waktu secara maksimal untuk memelihara sarana dan prasarana yang dimiliki. Mungkin mereka menyediakan waktu khusus untuk hal itu. Ini menjadi catatan khusus tersendiri bagi pengelola tempat wisata untuk disiplin dalam pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana yang dimiliki sehingga memberikan jaminan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung. Hal itulah yang akan menjadikan tumbuhnya kepuasan masyarakat terhadap tempat wisata yang ada sekaligus menggeliatkan industri pariwisata yang ada pasca keterpurukannya selama pandemi Covid-19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun