Mohon tunggu...
Anggara Jatu Kusumawati
Anggara Jatu Kusumawati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Islam Indonesia

Penerima beasiswa LPDP BUDI LN 2019 Batch 2

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

9 Langkah Meraih 90% Peluang Beasiswa Khusus Dosen

22 April 2020   00:26 Diperbarui: 22 April 2020   00:35 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi seorang dosen dan mendapatkan kesempatan melanjutkan S3 dengan beasiswa adalah sebuah impian. Bagaimana tidak, biaya kuliah S3 tidaklah sedikit dan dengan durasi yang lama minimal 4 tahun. Lalu apakah mendapatkan beasiswa itu sulit? Jika anda berpikir mendapat beasiswa S3 itu sulit, anda salah! Peluang anda adalah 90% untuk meraih impian tersebut. Pernyataan tersebut bukanlah omong kosong semata, kenapa? Saya berhasil! 

Saya adalah seorang dosen universitas swasta di Yogyakarta dan juga salah satu penerima Beasiswa Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia Luar Negeri (BUDI LN), LPDP tahun 2019 Tahap 2 dengan universitas tujuan University of Sydney, Australia. Sebagai informasi, LPDP adalah beasiswa bergengsi di Indonesia dengan sistem seleksi yang bagus (selektif dan dapat dipertanggung jawabkan). 

Di sini, saya dapat dikategorikan sebagai dosen dengan prestasi yang tidak begitu menonjol, namun Alhamdulillah dengan kehendak Allah SWT saya berhasil menembus beasiswa tersebut. Jadi tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha. Nah, mari kita simak 9 langkah meraih 90% peluang mendapatkan beasiswa khususnya untuk yang berprofesi sebagai dosen.

Langkah 1: Mempunyai NIDN

Dosen mempunyai salah satu tugas yaitu mengajar mahasiswa di kampus. Sehubungan dengan keikutsertaannya dalam seleksi skema beasiswa dosen, dosen yang dimaksud adalah adalah dosen yang mempunyai nomor induk dosen (NIDN). Nomor ini terdaftar di Pendidikan Tinggi Pusat. 

Syarat utama untuk mendapatkan nomor ini adalah dosen tersebut merupakan bagian dari suatu program studi dan memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalani setiap semesternya. Keberadaan dosen ini penting karena sebuah program studi akan dievaluasi akreditadi oleh badan khusus yaitu BAN-PT dengan salah satu kriterianya adalah kinerja dosen. 

Sehingga hal ini menjadi penentu bagus tidaknya hasil akreditasi. Upgrade kualifikasi pendidikan dosen menjadi salah satu penentu utama poin akreditasi program studi. Intinya, jika anda mempunyai NIDN berarti anda wajib S3.  

Langkah 2: Jalani tugas pokok dosen

Dosen memiliki tugas wajib yang sering disebut Beban Kinerja Dosen (BKD). Apa saja BKD itu? BKD terdiri dari pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Setiap komponen BKD dosen akan diatur, dievaluasi, dan dinilai sesuai pedoman yang berlaku di perguruan tinggi baik institusi negeri maupun swasta. 

Untuk pengajaran, dosen minimal mengajar 12 sks setiap semesternya. Kedua, dosen melakukan minimal 1 riset yang memilki kebermanfaatan dan keterbaruan di bidang keahlian. Terkahir, melaksanakan pengabdian masyarakat seperti menjadi pembicara workshop, menulis di koran, atau mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pengetahuan yang bermanfaat untuk masyarakat. Kenapa langkah ke dua ini penting dan berhubungan dengan salah satu langkah meraih beasiswa, karena hasil kinerja ini nanti akan menjadi tolok ukur performa anda sebagai dosen. Prestasi seorang dosen diukur dari ketiga komponen tersebut. 

Langkah 3: Memantaskan diri sebagai calon mahasiswa doktoral

Sebenarnya, standar kepantasan untuk menjadi mahasiswa doktoral itu subjektif, tentunya antara satu dengan yang lain pasti berbeda. Kesiapan seorang individu untuk menempuh studi doktoral menjadi prioritas utama. Kesiapan individu ini tentunya tidak bisa dicapai dalam waktu singkat (baca: langkah 2). Portofolio selama menjadi dosen menjadi salah satu poin untuk menunjukkan daya jual kepada calon pembimbing dan calon pemberi beasiswa. 

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa prestasi atau pencapaian dosen menjadi poin besar untuk memikat calon pemberi beasiswa, tentunya mereka tidak akan memilih calon yang biasa saja namun hal tersebut tidaklah mutlak. Integritas dalam melaksanakan tugas dosen akan menjadi hal yang menarik calon pemberi beasiswa. Selanjutnya, kemampuan bahasa yang memadai digunakan untuk memenuhi persyaratan kampus tujuan dan aplikasi beasiswa. 

Kemampuan bahasa ini diwujudkan dalam bentuk sertifikat resmi TOEFL (ITP/IBT), TOAFL, IELTS. Untuk tujuan luar negeri, IELTS lebih banyak dipakai sebagai persyaratan, jadi mengikuti tes ini lebih menguntungkan daripada tes bahasa lainnya. Namun biaya untuk tes ini mahal untuk kalangan dosen (dapat cek harga tes di website resmi penyelenggara tes). Sedangkan untuk S3 tujuan dalam negeri, tes bahasa menyesuaikan aturan kampus masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun