Mohon tunggu...
Erdus Anggal
Erdus Anggal Mohon Tunggu... Petani - PECINTA KOPI

Jangan Jadi Aku Cukup Jadi Kamu. Berdoalah Seolah-olah Semuanya Tergantung Pada Allah. Bekerjalah Seolah-oleh Semuanya Tergantung pada Anda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa yang Tak Terucapkan

19 Desember 2019   14:25 Diperbarui: 19 Desember 2019   14:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sunyi dalam keheningan,
Dalam diam penuh ketenangan,
Ada amarah yang mencekam dalam lara,
Lewat doa kulantunkan harapan.

Sendu tangisan tanpa suara,
Memohon harapan tuk dikabulkan,
Mulut bisu tak mampu diutarakan,
Adalah doa yang tak  terucapkan.

Isak tangis menderu pilu,
Masih berharap jawaban keheningan,
Namun Dia memahami akan semuanya,
Aku dibuatnya memahami persaan.

Doa yang terucapkan,
Adalah sebuah keputusasaan,
Fajar petang yang berkilauan,
Dibendung mendung awan kegelapan.

#PecintaKopi#
______________
Malang. Des. 19
Erdus Anggal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun