Mohon tunggu...
Erdus Anggal
Erdus Anggal Mohon Tunggu... Petani - PECINTA KOPI

Jangan Jadi Aku Cukup Jadi Kamu. Berdoalah Seolah-olah Semuanya Tergantung Pada Allah. Bekerjalah Seolah-oleh Semuanya Tergantung pada Anda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Paradoks Perasaan

17 Desember 2019   21:33 Diperbarui: 17 Desember 2019   21:38 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih ditempat yang sama,

Disudut ruangan dekat jendela,
Menatap lembaran kusam yang sama,
Membaca sajak para legenda.

Sejuk anggun kalimatnya,
Tertata mesra kata-katanya,
Ada jiwa dalam kiasannya,
Terlena mata memandang isinya.

Aroma mawar tercium sejuk,
Sejuk terasa hilangkan rasa kantukku,
Mata kiri tak tahan melirik serentak,
Aduh, aku terbius menatap kecantikannya.

Namun gensi berkata beda,
Hanya mata yang bisa bercengkrama,
Tanpa kata atau salam kepadanya,
Hanya senyuman yang mau menyimpulkannya.

#PecintaKopi#
________________
Malang. Des. 08
Erdus Anggal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun