Mohon tunggu...
Erdus Anggal
Erdus Anggal Mohon Tunggu... Petani - PECINTA KOPI

Jangan Jadi Aku Cukup Jadi Kamu. Berdoalah Seolah-olah Semuanya Tergantung Pada Allah. Bekerjalah Seolah-oleh Semuanya Tergantung pada Anda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Tangisan Malam

17 Desember 2019   18:08 Diperbarui: 17 Desember 2019   18:06 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hanya remang-remang lampu jalan,
Menghiasi jalan penuh kegelapan,
Bergeletak kaum gelandangan,
Menikmati dingin dalam kepedihan.

Satu persatu roda dua menghilang,
Dari sudut kedai ini ku memandang,
Para gadis malam berdiri dipinggir jalan,
Mencari rezeki dengan Gonta ganti pasangan.
Terserahlah, itu kehidupan mereka.

Semakin dingin kota ini,
Perlahan menusuk tulang-tulang ini,
Tapi tak sebanding dengan orang-orang jalanan,
Koran bekas dan tong sampah tempat terindah.

Negeriku masih bingung,
Beriman tapi hatinya linglung,
Tulisan ini adalah harapan,
Perhatikan para gelandangan.

#LenteraPetra#
________________
Malang. Des. 15
Erdus Anggal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun