Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Alasan untuk Tidak Membentak Anak, Ini Dampaknya

11 Oktober 2022   15:33 Diperbarui: 11 Oktober 2022   15:39 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya merupakan hal yang amat berharga dan luar biasa bagi seluruh orang tua di muka bumi. Terlebih lagi bila anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan menjadi mandiri, akan membuat mereka para orang tua menjadi lebih bangga lagi. Tidak perlu mempunyai harta yang mewah serta tidak perlu juga mempunyai uang yang amat banyak, melihat anak-anaknya sudah tumbuh besar pun sepertinya orang tua juga sudah senang dan merasa berhasil telah mendidik serta membesarkannya.

Namun bagaimana jadinya jika seorang anak tersebut rewel, bandel, dan tidak mau diatur atau bahkan sulit diatur? Haruskah kita sebagai orang tua memarahinya hingga anak itu kapok? Atau haruskah kita membentaknya agar ia menjadi takut dan jera serta tidak bandel lagi? Sepertinya hal itu adalah salah, karena yang namanya anak janganlah dikasari seperti itu apalagi sampai dibentak. Ketika ia berbuat kesalahan entah itu sulit diatur, rewel, merengek, sebaiknya orang tua bicara baik-baik dan pelan dengannya.

Sulit memang, tapi harus dilakukan. Karena menenangkan seorang anak yang rewel memang berat dan sulit bagi orang tua. Lantas apakah dampak bagi anak ketika sering dibentak? Dan apakah semua orang tua sudah mengetahuinya? Jika belum, disini akan saya coba untuk membahasnya.

Dampak bagi anak ketika sering dibentak yang pertama adalah nantinya anak akan tumbuh menjadi pribadi yang pemarah / emosian. Mengapa bisa begitu? Ya, karena selama kita membentak-bentak mereka saat dahulu mereka kecil, pasti merasa tidak terima dengan sikap orang tua memperlakukannya seperti itu. Namun saat dulu mungkin mereka belum berani berkata-kata terus terang pada kita dalam artian melawan ya, karena masih kecil jadinya hanya menangis-nangis saja. Seiring berjalannya waktu semakin tumbuh dewasa ia sudah berani berucap dan berkata-kata terus terang sampai emosian.

Disini dalam artian, ketika si anak merasa disalahkan terus menerus ia tidak terima dan disitulah ia protes pada orang tuanya. Contohnya begini "Bu, kenapa sih aku diomel-omelin terus dari dulu....! Capek tau nggak? Aku kesel apa-apa selalu aku yang disalahin, Cuma perkara kecil aja...! Udah Bu, tinggalin aku sendiri!". Ya mungkin si anak kesannya seperti membentak ya dan memang emosian. Selain itu ini juga menyebabkan perilakunya menjadi lebih agresif terhadap lingkungan sekitar.

Berikutnya dampak yang terjadi adalah dapat membuat anak menjadi depresi atau stress berat. Mungkin ini bisa saja terjadi, karena dulunya kita sering membentak mereka sampai berbusa, si anak lama kelamaan menjadi stress dan jenuh tidak tahu harus berbuat apalagi. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi ia bisa menjadi depresi berkepanjangan lantaran bentakan yang diberikan orang tuanya sejak anak kecil, tidak hanya itu ia juga bisa menjadi sedih, gelisah, ketakutan, sampai merasa tersakiti. Apanya yang tersakiti? Tentu pikiran dan perasaannya. 

Memang, untuk orang dewasa masalah dibentak oleh siapapun rasanya akan biasa-biasa saja dan sebagian menganggap seperti angin lalu dan tak perlu dipikirkan lagi.

Namun bagi anak-anak, dibentak adalah hal yang amat menyakitkan dan menyedihkan. Dan itu akan membekas di hati dan pikirannya dalam waktu yang panjang. Selain itu kekerasan verbal akibat dibentak akan menyebabkan masalah psikologis yang lebih dalam dan bisa terus terbawa hingga ia tumbuh dewasa. Dan dapat menyebabkan gangguan mental yang mengubah perilaku anak menjadi lebih buruk sampai merugikan dirinya sendiri, contohnya megonsumsi minuman beralkohol sampai mabuk, penyalahgunaan obat-obatan.

Sungguh menyedihkan sekali bukan? Maka itu kita sebagai orang tua terkadang memang kesal atau bahkan pusing dengan tingkah laku anak kita yang mungkin rewel, super bandel, merengek tidak karuan. Namun bukannya kita malah membentaknya hingga berbuat kasar dan kekerasan pada anak, tapi cobalah untuk bersabar dan menasihatinya baik-baik dan dengan ucapan yang lemah lembut serta pelan. 

Pasti dengan begitu si anak akan merasa bahwa dirinya dihargai dan merasa lega dengan sikap kita, karena kita (orang tua) telah memberinya bimbingan yang berharga dengan penuh kasih sayang tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun