Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Anda Sulit Diatur dan Tidak Mau Nurut? Mungkin Bisa Mencoba Cara Ini

14 September 2022   16:10 Diperbarui: 14 September 2022   16:16 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang namanya orang tua pasti sangat kesal sekali bila anaknya rewel dan super bandel, apalagi jika sampai tidak mau diatur dan tidak menurut apa kata orang tuanya. Kita sebagai orang tua tentu harus banyak-banyak bersabar dan tabah menghadapi tipikal anak yang semacam ini. Karena bila kita perlakukan mereka dengan cara yang kasar, pasti akan menimbulkan luka yang amat mendalam di hati mereka. Dan sebab itulah mereka menjadi takut dengan kita sebagai orang tua.

Namun, mau bagaimana lagi kita sebagai orang tua juga harus mau menghadapi anak yang seperti itu. Itulah salah satu bentuk ujian orang tua, tidak hanya menafkahi keluarga melainkan juga membuat anak nurut dan mau mendengarkan kita. Jika kita malah memarahinya atau justru bertindak kasar hingga terjadi tindakan kekerasan pada mereka, itu artinya kita gagal sebagai orang tua. Ya mau bagaimana lagi, hadapi saja dengan penuh kesabaran dan ketabahan.

Pada artikel ini saya akan coba membahas, kira-kira bagaimana caranya agar seorang anak dapat nurut dan mau diatur oleh orang tua.

Cara pertama, ajaklah ke tempat yang ia sukai. Mengapa harus begitu? Ya karena ini adalah salah satu cara agar seorang anak dapat mudah diatur oleh orang tuanya. Misalkan anak tersebut suka sekali pergi ke mal walaupun hanya lihat-lihat saja dan terkadang main di area permainan seperti game center (Fun World, Kidzania) yang semacam itu. Biarkan mereka menikmati dengan penuh suka cita dan bersenang ria, sementara kita hanya mengawasinya dari belakang. Namun, kita sebagai orang tua juga harus memperhatikan jangan sampai terus menerus menuruti permintaan anak. Sekali dua kali saja boleh-boleh saja. Karena jika terlalu sering, ditakutkan si anak nantinya akan menjadi manja dan tidak bisa menjadi anak yang mandiri.

Lalu,  sebelum mengajaknya ke mal, alangkah baiknya ia mau memegang janji kita seperti berkata "Nak, papah ajak kamu ke mal ya tapi kamu harus mau nurut apa kata mama papa, kamu juga nggak boleh bandel ya..." contohnya seperti itu. Berbicaralah dengan nada dan ekspresi yang agak sedih, agar si anak mengira kita benar-benar sedih terhadap kelakuannya yang bandel. Dan semoga si anak juga mengerti bagaimana susahnya orang tua menghadapi anak yang bandel. Semoga ya... :D.

Berikutnya cara yang kedua yaitu beri tahu sedikit tentang sesuatu yang membuat si anak ketakutan akan omongan kita. Masih bingung maksudnya bagaimana? Jadi begini, maksudnya adalah ceritakan kepada mereka jika mereka tidak mau menurut dan sulit diatur nanti akan mendapat balasan setimpal seperti ini dan itu. Apa kalian masih bingung juga? Baiklah saya akan memberi contoh seperti ini. Ada seorang Ayah berkata pada anaknya "Nak, kamu tahu nggak... kalau kamu susah diatur dan nggak mau nurut apa kata Ayah dan Ibu, nanti kamu bisa ditangkap satpam atau polisi lho... emang kamu mau? Nggak kan? Mulai sekarang kamu harus nurut ya apa kata Ayah dan Ibu, jangan bandel juga. Ini beneran lho! Ayah nggak bohong..." tentunya ini diucapkan dengan intonasi yang serius dan agak berwibawa, serta hal ini terdengar bercanda dan mengundang tawa memang, untuk orang dewasa.

Tapi kata-kata seperti itu, untuk anak-anak pasti akan dianggap serius oleh mereka. Bukannya kita sebagai orang tua ingin menakut-nakuti, tapi ini cara agar si anak mau nurut dan tidak nakal terhadap siapapun. Mungkin cara ini dapat dicoba untuk kalian yang sudah mempunyai anak dan masih kecil. Siapa tahu benar-benar ampuh.

Selanjutnya cara yang ketiga adalah beri anak kesempatan untuk menjawab beberapa pertanyaan dari kita (orang tua) mengapa ia bandel, rewel, sulit diatur, dan sebagainya. Sudah pernah mencoba cara ini? Lantas bagaimana jawaban si anak dan apakah ada perubahan? Sepertinya cara ini juga bisa dicoba. Tidak harus ditanyakan langsung dalam bentuk lisan. Namun kita juga dapat membuat list pertanyaan di kertas, dan biarkan si anak menulis jawabannya. Buatlah pertanyaan sebanyak-banyaknya yang kita inginkan. Setelah itu berikan kertasnya pada mereka, dan tinggal menunggu hasil jawabannya. Kemungkinan, si anak akan menjawab dengan sangat singkat. Maka itu kita sebagai orang tua juga jangan memberikan pertanyaan dengan konteks yang berat, sehingga nantinya malah menyulitkan si anak memahami maksudnya. Mungkin dapat dicontohkan dengan bentuk pertanyaan seperti ini:

  • Mengapa saya bandel?
  • Mengapa saya selalu rewel setiap hari?
  • Saat tidak bisa melakukan sesuatu, mengapa saya selalu marah-marah?
  • Mengapa saya tidak mau nurut apa kata orang tua?
  • Apakah saya sayang dengan Ayah dan Ibu saya?  

Dan masih banyak lagi pertanyaan yang bisa kita tuliskan, dan tentunya yang mudah-mudah saja. Kita juga tidak tahu seperti apa jawaban si anak ketika diberikan pertanyaan seperti itu. Namun dapat dipastikan banyak diantara mereka yang menjawabnya dengan sangat singkat bahkan hanya sepatah dua patah kata saja. Kita harus maklum yang namanya anak-anak, pola pikirnya masih belum luas dan masih harus banyak sekali belajar. Serta ini juga salah satu cara agar mereka mau nurut dan mau diatur. 

Dengan demikian, yang namanya menyuruh seorang anak untuk mau diatur dan nurut kepada kita, ada banyak sekali cara dan tidak hanya satu dua cara saja. Dan sebagai orang tua kita harus dapat mengendalikan emosi serta rasa amarah kita terhadap mereka. Ingat, yang namanya anak-anak ada masanya nakal, bandel, bahkan super bandel sekalipun. Tapi mau bagaimanapun juga, itu adalah salah satu bentuk ujian yang diberikan Allah untuk kita agar kita (orang tua) menjadi pribadi yang lebih sabar lagi dan tidak mudah putus asa dalam membina bahtera rumah tangga.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun