Mohon tunggu...
Irfan Hanif
Irfan Hanif Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Stay healthy

Berhenti bersikap ragu-ragu dan bimbang, teruslah menatap ke depan demi masa depan yang cemerlang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pahitnya Hidup Ini dan Hikmah yang Bisa Dipetik

6 September 2018   19:41 Diperbarui: 6 September 2018   19:42 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tidak pernah mengalami pahitnya sebuah hidup? Pasti diantara kita semua tentu mengalaminya, apalagi untuk orang yang sudah dewasa dan sudah dibilang cukup umur untuk menjalani sebuah hidup ini, sehingga mereka pun mengerti apa itu artinya hidup. 

Mengenai pahitnya hidup tentu tidak jauh dari masalah-masalah yang melanda diri ini. Mulai dari masalah kecil, sepele, hingga yang penting sekalipun dan semua itu membuat kita merasa begitu kepikiran akan hal tersebut.

Pusing? Sudah pasti, mumet? Jelas sekali. Muka kusut? Oke punya! :D. Namun mau bagaimanapun juga yang namanya proses kehidupan tidaklah boleh untuk disia-siakan. Karena banyak sekali hal yang penting dalam memaknai sebuah hidup. Diantaranya, di saat kita sedang merasa senang dan bahagia kita begitu menikmati rasa kesenangan tersebut bersama orang-orang tercinta di sekitar kita. Tetapi, kita tidak boleh lupa bahwa masih banyak orang diluar sana yang hidupnya masih lebih susah dari kita.

Kitapun harus saling sama-sama mengerti, bukannya malah menghina orang tersebut. Karena percayalah bahwa roda kehidupan itu pasti berputar, kadang diatas dan kadang dibawah. 

Jika kita sedang berada diatas itu artinya roda kehidupan kita sedang diberikan nikmati dan rejeki yang banyak oleh Tuhan dan tentunya tidak boleh sombong, egois, dan bersikap seenaknya. Namun sebaliknya jika kita berada dibawah hidup kita sedang diuji oleh Tuhan dan diberikan suatu cobaan supaya kita bisa lebih bersyukur atas apa yang sudah dan sedang terjadi.

Janganlah mengeluh jika berada dibawah, tetapi bagaimana cara kita untuk terus berusaha mendapatkan yang terbaik dengan pantang menyerah, tidak iri pada orang lain, bersabar, ikhlas, dan lain sebagainya. 

Sedih sekali ya jika dibayang-bayangkan, sama sayapun juga demikian. Maka itu bersyukur saja lebih baik dibanding harus bergelut pada kondisi pahitnya hidup. 

Sama halnya seperti kopi, kopi itu pahit karena tak dikasih gula. Jika dikasih gula maka rasanya akan manis, justru hidup itu akan pahit jika kita tidak bisa memaknai dan bersyukur dalam menjalani semua proses ini. Sebaliknya jika kita bisa memaknai dan selalu bersyukur akan adanya semua proses ini, tak pernah mengeluh, emosian, iri, dengki maka akan terasa manis.

Jadi pada intinya, kopi itu manis atau tidaknya kita yang menentukan. Sedangkan hidup manis atau tidaknya, tergantung dari cara kita bagaimana menyikapi dan memaknainya. Wah sepertinya kata-kata saya ini diulang-ulang terus yaa.Maklum sih, soalnya memang belum begitu ikhlas menerima pahitnya hidup. Cielaah cuit cuittttt prikitiw!

Selain itu yang perlu diketahui nih ya, jika kalian merasa hidup yang dijalani itu terasa pahit maka jangan sungkan-sungkan untuk ceria terus dan tersenyum pada siapapun. Yaa paling tidak bertegur sapa lah yaa, karena kan salah satu manfaat dari tegur sapa adalah bisa saling menjalin hubungan dan mempererat tali silaturrahmi kita kan.Nah maka tak ada salahnya tuh dicoba, dari pada harus berdiam diri dikamar sambil bernyanyi lagu galau-galau gitu.

Banyak pastinya kan lagu-lagu galau? Nah jika banyak ya sudah disimpan dulu saja lagunya, mari lakukan cara yang saya kasih diatas tadi. Karena galau itu sama dengan Gelisah Antara LAnjut Atau Udahan..Nah lhoo lanjut atau udahan dalam konteks apa nih?? berhubungan sama pacar, hidup, atau pendidikan (eh jangan sampe!) atau apa? Lebih baik jangan deeh yaa.

Jadi begitu intinya, kopi pahit dikasih gula biar manis. Sedangkan hidup pahit dikasih keceriaan dan tawaan biar manis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun