Mohon tunggu...
Humaniora

Narkoba Sang Perusak Generasi Anak Bangsa Bertuah Riau

16 Mei 2019   03:01 Diperbarui: 16 Mei 2019   03:16 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai sesama manusia wajib memilik rasa saling peduli, hal ini yang akan membuat kita bisa menanggulangi narkoba. Narkoba sudah sangat menjangkit di Indonesia, pengguna dan pengedarnya tersebar luas dimana-mana, harus ada rasa saling peduli dan saling mengingatkan. Faktor-faktor internal dan eksternal harus bisa diatasi barulah ada perubahan, contohnya keluarga yang harmonis, tidak depresi, nilai akademis tinggi, berakawan yang benar,  dan nilai religius tinggi.

Upaya penanggulangan pemakaian narkoba dapat dilakukan dengan hukum pidana, yaitu dengan dipenjara bahkan hukum mati. Hukum pidana dilakukan agar dapat memberikan efek jera bagi pengguna dan pengedar. 

Upaya ke dua dapat dilakukan penegahan tanpa pidana, yakni dengan sosialisasi terhadap keluarga dan masyarakat tentang bahaya narkoba bagi kehidupan dan kondisi fisik manusia. Upaya ke tiga yaitu mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemindaan lewat media massa, yaitu sama dengan yang kedua namun sosialisasi yang dilakukan lewat media massa seperti koran, televise, radio, dan alat elektronik lainnya.

Penanggulangan narkoba hal dasarnya adalah keluarga dan lingkungan, jika keluarga dan lingkungan tidak bisa mencegah, aparat yang akan turun tangan terhadap pengguna dan pengedar. Aparat Polisi akan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) demi memberantas narkoba di Indonesia karena sangat maraknya narkoba. Pengguna dan pengedar narkoba yang tertangkap akan dikenakan hukuman yang seberat-beratnya bahkan sampai hukuman mati.

Upaya penanggulangan narkoba dapat dilakukan melalui hal dasar yaitu keluarga dan lingkungan, serta kemauan dari dalam diri seseorang seperti keluarga yang harmonis, tidak depresi, nilai akademis tinggi, berakawan yang benar,  dan nilai religius tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun