Mohon tunggu...
Angel Stevani
Angel Stevani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa universitas nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial sebagai Alat Pelarian bagi Masyarakat di Masa Pandemi

10 April 2021   19:42 Diperbarui: 10 April 2021   19:47 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dimasa pandemi ini masyarakat lebih senang untuk mencari suatu hiburan agar membuat dirinya terhibur dan tidak bosan. Apalagi covid 19 di Indonesia khususnya Jakarta belum juga usai apalagi masih banyak sekali sekolah sekolah yang belum boleh untuk melakukan pembelajaran tatap muka dan di kampus kampus juga masih banyak sekali yang masih melakukan pembelajaran melalui daring atau online, begitupun dengan dunia kerja masih banyak sekali kantor kantor atau perusahaan yang masih melakukan kerja di rumah atau WFH. 

Banyak sekali masyarakat yang merasa bosan dan merasa tidak tau harus melakukan apa di masa pandemic ini sehingga banyak sekali masyarakat baik remaja, orang dewasa maupun orang tua yang melakukan pelarian dengan bermain sosial media. 

Sosial media ini merupakan alat untuk menghiburkan diri agar tidak bosan di masa pandemic ini dan sosial media juga merupakan suatu alat agar masyarakat tidak mengalami stress. Media sosial pun mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi yang akan disampaikan kepada publik, dengan adanya sosial media ini juga dapat membantu masyarakat untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai covid 19. 

Sosial media juga menjadi candu bagi sebagian masyarakat mengapa tidak? Karena dimasa pandemi ini banyak sekali masyarakat yang mengalami stress sehingga mencari hiburan di dalam media sosial. Sosial media ini pun menjadi candu dikalangan masyarakat biasanya mereka yang mengalami kesulitan untuk tidur akan membuka sosial media dan hal ini akan berpotensi menyebabkan gangguan psikologis dan penurunan sistem imun. 

Pada masa ini juga kecanduan dan pelarian menggunakan sosial media juga tidak hanya dialami oleh orang dewasa namun anak anak juga menjadi candu dan melarikan diri untuk bermain sosial media apalagi saat ini metode pembelajaran dimasa pandemic ini adalah pembelajaran dengan menggunakan daring atau pembelajaran melalui online.  

Selama masa pandemic ini juga anak anak mulai merasa malas untuk bersekolah karena terlalu sering bermain yaitu bermain dengan media sosial dan game online hal inilah yang membuat anak anak candu terhadap media sosial. Biasanya anak anak yang sudah candu bermain sosial media akan benar benar selesai bermain jika mereka merasa lelah  atau baterai hp sudah habis. Situasi seperti ini menyebabkan anak anak leluasa menggunakan internet untuk mengisi waktu luangnya, hal inilah yang menjadi hal yang tidak baik karena menyebabkan anak anak akan candu terhadap sosial media. 

Media sosial juga menjadi kebutuhan bagi manusia pada masa pandemic ini kebutuhan yang paling mendasar seseorang individu mengerahkan segala kemampuannya agar dapat memenuhi keinginanya dengan melalui media sosial, pada masa pandemic seperti ini kebutuhan yang paling mendasar adalah melakukan hubungan sosial yaitu untuk berkomunikasi, adanya media sosial membantu setiap individu di masa pandemic seperti ini. 

Di masa pandemic seperti ini tempat kerumunan tidak boleh untuk dikunjugi dan harus terus menerapkan protocol kesehatan dengan adanya media sosial yang menghadirkan fitur chat dan call agar kita dapat terus terkoneksi dengan orang lain. Media sosial juga menjadi sebuah tempat bertukarnya informasi. Dimasa pandemic ini media sosial sangat dibutuhkan dan menjadi wadah untuk memperbaiki dan menguras keadaan ekonomi. 

Pada masa pandemic ini juga pedagang usaha tidak dapat menunjukkan dagannya secara langsung karena adanya kebijakan stay at home agar tetap dapat mempromosikan hadirlah media sosial yang dapat membantu para pedangan untuk menjual dan mempromosikan dagannya. 

Media sosial pun mempunyai dampak negative yaitu dapat dengan mudah mengekspresikan kebebasannya. Di masa pandemic ini juga masyarakat jadi lebih malas untuk berkomunikasi secara langsung dan menggunakan media sosial sebagian masyarakat menjadi anti sosial karena pandemic ini. Namun tetap kita harus mengikuti protocol kesehatan dan tetap harus menerapkan jaga jarak dan memakai masker gunakan media sosial sebagaimana mestinya dan jangan menjadi candu tetapi harus bisa membatasi dirinya dalam menggunakan media sosial sesekali dan tetap mengikuti protocol kesehatan bergaul dan bertegur sapa dengan teman teman agar tidak menjadi candu dengan sosial media

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun