Mohon tunggu...
Angel Rossa
Angel Rossa Mohon Tunggu... Model - Hallo aku mahasiswa dari atma jaya yogyakarta 🙌🏻

hobiku menonton film, menyanyi, jalan-jalan, dan berdandan ria ✨ i love all things about beauty and fashion 🩰🌸 n my fav animal’ : 🐈

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kuliah Offline Lebih Efektif daripada Kuliah Online

29 November 2022   23:57 Diperbarui: 30 November 2022   00:08 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita tahu, kuliah merupakan pendidikan lanjut yang kita duduki setelah SMA atau biasa juga disebut dengan perguruan tinggi. Dengan kata lain, ilmu yang diajarkannya pun dapat dikatakan lebih sulit dan lebih spesifik sesuai dengan jurusan yang diambil. Munculnya Pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 yang bermula dari kota Wuhan Negara Tiongkok pada akhir tahun 2019 telah menuai topik hangat kali ini. 

Karena salah satu dampak pandemi Covid-19 bagi dunia pendidikan adalah terhambatnya proses kegiatan belajar-mengajar. Semua institusi pendidikan khususnya pendidikan tinggi harus melaksanakan pembelajaran secara dalam jaringan (daring/online). 

Namun pembelajaran secara daring/online dipandang tidak se-efektif pembelajaran tatap muka (offline), salah satu penyebabnya adanya kendala jaringan saat pembelajaran berlangsung. Hal ini lah yang membuat pembelajaran tatap muka dinilai lebih efektif daripada secara daring (online). 

Alasan mengapa Kuliah Offline lebih efektif daripada Kuliah Online

1. Pembelajaran yang berlangsung lebih maksimal dengan didukung interaksi langsung antara dosen dan mahasiswa

Pada pembelajaran tatap muka (offline) tentunya melibatkan interaksi langsung antar dosen dan mahasiswa. Dimana dosen akan menjelaskan materi dan mahasiswa akan mencerna materi yang mereka terima dengan baik. Dalam sistem pembelajaran inipun dapat didukung dengan kegiatan berdiskusi yang tentunya berdampak baik bagi mahasiswa, dalam pengembangan sifat kritisnya. 

Proses belajar-mengajar oleh pendidik (dosen) kepada peserta didik (mahasiswa) yang dilakukan secara daring tidak berjalan sebagaimana mestinya.  Misalnya seperti saat peserta didik hanya melakukan presensi kehadiran saja tanpa melakukan interaksi kepada pendidik. 

Ada juga pendidik yang hanya menyampaikan materi pembelajaran hanya berupa bahan ajar dalam bentuk dokumen tanpa adanya penjelasan secara mendalam. Ini menyebabkan proses pembelajaran yang dilakukan menjadi kurang efektif.

2. Relasi teman akan lebih banyak

Seperti yang kita ketahui, dalam pembelajaran tatap muka tentunya kita akan bertemu langsung dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang yang ada. Dengan begitu, akan lebih banyak pula relasi yang kita dapatkan. Relasi teman ini belum tentu bisa kita dapatkan dalam pembelajaran daring (online). 

Hal itu terjadi karena, saat pembelajaran daring kita hanya akan bertemu dengan teman yang kita kenal tertentu saja tanpa adanya interaksi langsung sehingga menyebabkan kita kurang bergaul dengan sesama melalui virtual.

3. Pembelajaran daring berdampak kurangnya pengawasan terhadap peserta didik dikarenakan tidak ada interaksi secara langsung.

Selain dari berlangsungnya kegiatan belajar, pembelajaran secara daring juga dinilai kurang pengawasan dalam proses pembelajarannya. Hal ini dapat terbukti dari absen atau tanda kehadiran mahasiswa. Dimana saat pembelajaran daring (online) sedang berlangsung, mahasiswa cenderung hanya mementingkan angka kehadiran saja, tanpa mempedulikan apakah mereka telah mendapat materi yang dijelaskan oleh dosen atau tidak. 

Dalam kasus umum yang sering terjadi, mahasiswa hanya akan melakukan presensi kehadiran saja tanpa melakukan interaksi kepada dosen, dengan tidak menyalakan kamera saat zoom/gmeet dimulai atau bisa disebut dengan (offcam) yang tentunya hal tersebut tidak dapat diawasi secara langsung oleh dosen. Hal inilah yang membuat kuliah online tidak efektif. 

4. Bisa terlibat dan berpartisipasi langsung jika ada acara kampus

Yups, jika kuliah dilakukan secara tatap muka (offline) mahasiswa dapat mengikuti berbagai acara dikampus, termasuk kegiatan pra inisiasi dan inisiasi secara langsung di kampus. Tentunya acara yang diselenggarakan secara offline dan dilakukan oleh seluruh mahasiswa yang disertai dengan games, tour, dan ospek yang nyata. 

Tentunya hal ini tidak dapat dilakukan dalam pembelajaran daring atau kuliah online karena biasanya di dalam kuliah online, acara kampus juga hanya akan dilaksanakan secara daring dimana games yang hanya akan diakses secara online, kemudian tour juga akan dilakukan secara virtual. Tentunya sangat membosankan bukan? hanya bisa menyaksikan secara virtual saja, tanpa bisa menikmati secara langsung seperti saat kuliah ttap muka (offline)

5. Kita bisa lebih berekspresi diri saat kuliah offline.

Saat kuliah tatap muka, kita bisa lebih mengekspresikan diri kita lewat outfit yang kita pakai. Tidak seperti saat sekolah yang menggunakan seragam, pakaian yang kita kenakan saat kuliah tentunya pakaian bebas Kita bisa dengan bebas menentukan pakaian yang akan kita kenakan, asal sopan. 

Khususnya, untuk generasi muda masa kini, outfit yang kekinian sepertinya sudah menjadi prioritas utama dalam berpenampilan. Dimana mahasiswa akan memilih pakaian yang sesuai, dengan 'mix n match' busana yang merekpa punya agar tetap tampil stylish.

Dalam pembelajaran daring, biasa mahasiswa tidak akan memperhatikan penampilan merka, dan mungkin dalam beberapa kasus, mereka hanya menggunakan atasan rapi, namun bawahan yang tidak sesuai dikarenakan malas. Namun, dapat dilihat sekarang karena mayoritas mahasiswa telah memasuki kuliah tatap muka, tidak sedikit dari mereka yang akan selalu memperhatikan outfit yang mereka kenakan.

6. Kuliah online membutuhkan pembiayaan yang lebih

pembiayaan pembelajaran secara daring membutuhkan biaya yang cukup banyak untuk melaksanakan proses belajar-mengajar. Hal tersebut ditunjukkan seperti biaya pembelian kuota internet dan pembelian perangkat komputer/laptop. Belum dengan jangkauan internet yang bisa saja tidak mendukung karena sinyal yang terganggu ataupun tempat yang jauh dari jangkauan jaringan internet. Tentunya hal ini juga menyebabkan pembelajaran secara online tidak efektif.

Namun meskipun demikian, pembelajaran secara daring tidak semua menimbulkan efek negatif dalam proses belajar-mengajar, hanya saja dinilai kurang efektif dalam penyampaian materi nya karena tidak disertai interaksi langsung. Kalau kalian lebih memilih kuliah offline atau kuliah online nih? Beritahu di comment ya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun