Cantik didefinisikan sebagai sesuatu yang indah dan menarik. Seringkali kata ini disampirkan pada fisik seorang wanita, yang mana memiliki kriteria seperti bertubuh ideal, berkulit putih, dan memiliki paras yang rupawan. Di era ini bahkan kriteria tersebut menjadi standar makna kecantikan bagi seluruh wanita di dunia.
Apakah menjadi cantik itu suatu keharusan? Tentu saja, seorang wanita muslimah haruslah menjadi cantik. Akan tetapi janganlah menjadi cantik yang dibatasi oleh standar diatas. Wanita muslimah haruslah menjadi cantik dengan aturan-aturan yang telah di syari'atkan. Bahkan dalam Islam, wanita merupakan perhiasan dunia, sebagaimana dalam hadist :
"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah." (HR Muslim)
 Lalu bagaimanakah seorang wanita bisa menjadi cantik sesuai dengan apa yang telah diatur dan disyariatkan oleh Islam. Hal ini dapat dicapai dengan beberapa hal berikut :
1. Senantiasa menutup aurat
Hal ini perlu menjadi kesadaran dasar bagi para wanita muslimah, bahwasanya menjadi cantik perlulah menjaga apa yang ada pada diri terutama yang berhubungan dengan jasmani. Tentulah hal ini bertujuan agar kita senantiasa melindungi diri dan cukuplah menampakanya pada orang-orang yang berhak atau mahramnya.
Menutup aurat juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT yang disebutkan dalam firman-Nya :
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluanya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasanya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya." (QS. An-Nur : 31)
2. Memiliki akhlak yang baik
Seorang wanita yang cantik tentu saja pondasi utamanya adalah akhlak yang baik. Secantik apapun parasnya jika tidak memiliki akhlak yang baik, apa yang akan didapat? Karena paras akan lekang oleh waktu, sedangkan akhlak yang baik akan selalu mulia dan terkenang baik saat kita ada maupun telah tiada. Akhlak yang baik juga akan spontan memancarkan kecantikan yang sesungguhnya. Hal ini juga disebutkan dalam hadist berikut:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian." (HR Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah)
