Mohon tunggu...
Angelina
Angelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah Di Universitas Kristen Krida Wacana

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Sikap Rasis Tetap Ada?

1 November 2022   23:58 Diperbarui: 6 November 2022   20:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rasisme adalah perilaku serta sikap yang ditunjukan seseorang kepada orang lain bermaksud untuk merendahkan ras, suku ,kepercayaan lain karena merasa dirinya yang paling tinggi serta berkuasa. Tindakan ini lebih menjuruskan ke hal Negatif bukan Positif karena bisa membentuk bangsa serta negara musnah akibat 'rasis'. berdasarkan Oliver C. Cox, Rasisme adalah situasi yang menilai berbagai tindakan serta nilai pada suatu gerombolan berdasar perspektif kulturalnya yang memandang seluruh nilai sosial warga lain diluar diri mereka itu salah dan tidak dapat diterima.

Perilaku rasisme mempunyai kecenderungan mengungguli dan merendahkan golongan lain terutama karena Sara. Gerombolan atau golongan yang melakukan rasisme terhadap grup dan golongan lainnya dianggap salah dikarenakan berlawanan dengan adat maupun norma dan melanggar hak asasi manusia sehingga banyak  orang-orang yang ditindas dan direndahkan.

Contoh rasisme yang sering terlihat di Indonesia merupakan rasisme kepada ras Chinesse. Di Indonesia masih saja banyak orang yang rasis terhadap ras Chinesse karena mereka dianggap sebagai pendatang di Indonesia dan jumlahnya yang lebih sedikit dari ras atau suku lainnya di Indonesia .Bukan hanya orang dewasa saja namun anak Sekolah Dasar pun sering kali terlihat rasis dengan temannya yang merupakan ras Chinnese ,bayangkan Anak sekolah dasar saja sudah bisa bersikap rasis. Bagaimana bisa anak sekolah dasar sudah memiliki sikap rasis? Bagaimana jika sikap tersebut masih berlanjut sampai mereka dewasa?

Contoh berikutnya berasal dari Luar Indonesia ialah tindakan rasis kepada Vinicius Junior. Vinicius Junior adalah pemain bola team Real Madrid, Ia mendapatkan hal yang tidak mengenakan yaitu sikap rasis yang berasal dari oknum suporter Atletico Madrid sebelum laga Derby Madrid September kemarin. Suporter Atletico menyanyikan chant yang menyamakan Vinicius dengan seekor monyet. Atas tindakan Rasis tersebut Vinicius sempat mengatakan "semua orang-orang yang melakukan harus dihukum. Bila mereka suka menonton sepakbola, maka fans Atletico itu wajib dilarang datang ke stadion seumur hidupnya". dari kasus Ini mengambarkan bahwa rasisme memang belum bisa dihapus dari Spanyol. 

(sumber : Sport.detik.com)

Yang jadi pertanyaan saya merupakan mengapa saat ini masih banyak orang atau oknum-oknum yang bertindak rasis? Mengapa pula ada sebutan 'mayoritas' dan 'minoritas'? Padahal sebutan tersebut salah satu penyebab yang membuat kita merasa berbeda dari yang lain. Apakah Kementrian Pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) Indonesia serta tenaga pendidikan kurang mampu mempertegas dalam pengajaran tentang rasisme ini?

Jadi yang sangat dibutuhkan untuk saat ini serta seterusnya adalah perlu adanya pembelajaran dan pengajaran lebih untuk menghentikan perilaku rasisme ini. Kita hidup di NKRI yang kepanjangan dari 'Negara Kesatuan Republik Indonesia', dapat diartikan kita ini satu tidak boleh membeda-bedakan, merendahkan atau menghina ras ,suku serta agama lain. Perlu kita ingat juga, Bangsa Indonesia memiliki Semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang bisa diartikan "berbeda-beda tetapi tetap satu" .Selain itu Indonesia memiliki ideologi negara yaitu Pancasila,di dalam pancasila terdapat sila yang berisikan 'persatuan indonesia' (Sila ke-3), sudah dipastikan semua suku, ras dan agama ,dll harus bisa bersatu.

Kesimpulan yang dapat saya berikan adalah Setiap orang memiliki kebudayaan dan kepercayaan yang berbeda-beda , dengan kita bersikap rasis itu artinya kita memaksa mereka untuk menjadi sama dengan kita. Untuk menghilangkan sikap rasis cukup dimulai dari diri sendiri, tanya pada diri sendiri “apakah saya masih bersikap rasis?”, “Mengapa saya bersikap rasis?”. setelah kalian bertanya dengan diri sendiri, Ayo mulailah berubah Stop Rasisme karena Rasisme adalah Tindakan yang jahat. Rasisme hanya menimbulkan Kebencian bukan Kenyamanan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun