Bertarung Melawan Tantangan Globalisasi dengan Jiwa Pancasila

Halo, sobat pembaca! Saat ini kita hidup di zaman yang begitu maju dan serba mudah. Apakah kalian tahu bagaimana manusia bisa berkembang sampai saat ini? Jika kita lihat, 15 tahun lalu, manusia belum begitu mengenal teknologi canggih. Jika dibandingkan dengan hari ini, telepon genggam, internet, komputer, dan teknologi lainnya adalah hal yang umum dan biasa kita lihat atau miliki. Perkembangan yang begitu pesat ini dapat terjadi karena globalisasi!

Globalisasi adalah kata yang terkenal dan sering digunakan. Tapi, apakah kalian dapat mengartikannya dengan tepat? Yuk, kita bahas pengertian globalisasi langsung dari pakarnya! Menurut Lodge, globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam aspek budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan.

Pada awalnya, globalisasi sendiri bukanlah kata yang seringkali digunakan. Namun seiring berkembangnya zaman, berbagai faktor mempercepat terjadinya globalisasi sehingga akhirnya globalisasi menjadi hal yang umum. Pertama, kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor yang mempercepat globalisasi. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, jarak antar individu menjadi semakin dekat. Masyarakat yang saling berjauhan menjadi lebih dekat. Komunikasi pun menjadi semakin mudah dan meluas antar masyarakat.

Selanjutnya, kemajuan transportasi. Di abad ke-20, transportasi dapat dikatakan sebagai salah satu sektor yang masih terbatas. Transportasi paling umum adalah kereta, hewan, kapal, ataupun kaki. Saat ini, jenis kendaraan yang dapat digunakan masyarakat semakin melimpah, pesawat dan kereta cepat adalah salah satu contoh transportasi yang tidak ada sebelumnya. 

Sebelum terjadi kemajuan transportasi, masyarakat memerlukan waktu yang lama untuk bepergian ke suatu tempat. Kini, untuk berpergian ke negara lain, hanya memerlukan beberapa jam saja. Keamanan bertransportasi pun semakin meningkat seiring dengan berkembangnya transportasi itu sendiri.

Kemajuan transportasi menjadi awalan dari kemudahan migrasi masyarakat. Dengan mudahnya migrasi, masyarakat dapat mengembangkan bidang pendidikan, teknologi, perdagangan, dan sebagainya. Perkembangan dari sektor yang disebutkan tersebut dapat melebarkan sayap globalisasi untuk semakin meluas.

Sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas juga menjadi faktor cepatnya globalisasi. Dengan perekonomian yang terbuka, suatu negara dapat bekerja sama dengan negara lainnya dan mencapai kemajuan yang lebih lagi bagi negara tersebut. Pada akhirnya globalisasi seperti impor-ekspor menjadi semakin marak. Dengan perdagangan bebas, masyarakat di suatu negara dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih mudah dan murah. Hal tersebut dapat memperkuat timbulnya globalisasi.

Kali ini, kita akan membahas bagaimana perkembangan salah satu sektor yang paling berpengaruh saat ini; IPTEK, di era globalisasi. Tak dapat dipungkiri, ilmu pengetahuan dan teknologi di abad ke 21 ini sudah begitu maju. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh secara bebas dan lebih meluas. Teknologi sendiri sudah menjadi perangkat yang umum digunakan dan bahkan wajib digunakan.

Di era globalisasi sendiri, IPTEK mengalami perkembangan yang luar biasa pesat di tiga bidang. Tiga bidang tersebut meliputi transportasi, komunikasi, dan informasi. Di Indonesia sendiri perkembangan teknologi dimulai pada tahun 1962, tahun berdirinya TVRI yang merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia. Lalu ada satelit Palapa milik PT. Telkom Indonesia yang beroperasi sejak 44 tahun lalu (1976). Satelit ini jelas membuktikan upaya pemerintah membangun sistem informasi saat itu.

Dengan bergulirnya zaman, bidang pengetahuan dan informasi pun turut mengalami kemajuan. Dikarenakan teknologi yang telah berkembang sebelumnya, transportasi, komunikasi, dan informasi pun turut ikut berkembang. Perkembangan internet pun mempengaruhi perluasan infromasi di negara ini. Kini, masyarakat Indonesia dapat memperoleh pengetahuan di luar tanah air dengan mudah. Masyarakat pun merasakan hidup yang lebih bebas dan mudah dikarenakan kemajuan dari tiap-tiap bidang yang disebutkan sebelumnya.

Walaupun perkembangan yang hebat ini memberikan kehidupan yang jauh lebih maju dan modern, berbagai permasalahan dapat muncul apabila masyarakat tidak berperilaku bijak. Permasalahan yang seringkali ditemukan saat ini adalah lunturnya budaya tanah air. Perkembangan yang terjadi memperbolehkan masyarakat untuk mengakses segala sesuatu dengan bebas. Hal ini memperbolehkan budaya asing untuk masuk dengan lebih mudah.

Mari kita mengambil contoh budaya asing yang kini sedang marak digemari. Budaya Korea di tahun 2000-an hingga saat ini menjadi salah atau budaya paling mencolok dan paling banyak menggarap peminat dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Budaya Korea sendiri masuk karena adanya K-pop, genre musik terkenal yang dipenuhi penyanyi-penyanyi menarik dan bertalenta. 

K-pop sendiri mengakibatkan anak bangsa untuk meniru idola-idola mereka, mulai dari rambut, cara berpakaian, bahkan cara berbicara. Bahasa Korea sangat digemari masyarakat sehingga begitu banyak masyarakat yang ingin mempelajarinya. Tak lupa, makanan Korea juga seakan lebih menarik dari makanan Indonesia yang sering ditemui. Gerai yang menjual makanan Korea menjadi lebih melimpah saat ini.

Budaya Korea seakan menutupi budaya tanah air secara perlahan-lahan. Masyarakat tak lagi tertarik dengan unsur-unsur budaya tradisional. Remaja kini lebih gemar mempelajari tarian K-pop daripada mempelajari tari Jaipong. Mereka pun lebih menyukai tteokpokki daripada nasi liwet. Budaya Indonesia seakan mengalami krisis namun kepedulian masyarakat pun tetap miris.

Tarian Tradisional Cirebon (dokumentasi pribadi)

Sebagai generasi penerus bangsa ini, kita harus memperjuangkan kebudayaan ibu pertiwi. Budaya asing boleh saja masuk dan digemari masyarakat, tapi jangan sampai budaya tersebut pada akhirnya menghilangkan citra asli dari bangsa ini. Pancasila dirumuskan agar masyarakat dapat berdiri teguh memeluk dasar negara tersebut. 

Pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadi prinsip dasar masyarakat. Pancasila berisi nilai seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Mufakat, serta Keadilan Sosial, yang dapat digunakan masyarakat untuk berperilaku dan bertindak. Apabila masyarakat muda terus memeluk Pancasila, nasionalisme dari tiap-tiap masyarakat muda akan tetap kuat. Nasionalisme dapat membangun kembali budaya-budaya Indonesia yang semula mulai jatuh.

Perkembangan IPTEK sendiri tak hanya memperbolehkan budaya asing untuk masuk dan berkembang tetapi dapat juga kita gunakan untuk mengembangkan nasionalisme dan menyebarkan budaya bangsa. Sebagai penerus bangsa, kita harus terus berupaya menyebarluaskan dan memperdalam budaya bangsa agar tak kalah saing dengan budaya asing. Kita harus bertingkah laku bijak dan mempergunakan globalisasi sebagai tombak perjuangan kita untuk semakin maju.

Kemajuan IPTEK di era globalisasi ini memang tak dapat dipungkiri lagi. Walaupun menghasilkan begitu banyak hal baik bagi bangsa, kita juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan seperti lunturnya budaya bangsa. Generasi penerus bangsa seperti kita sudah seharusnya memiliki pemahaman mengenai pentingnya makna dari nilai-nilai etis dalam Pancasila, sebagai dasar penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang.

Apabila kita memeluk teguh Pancasila, kita akan mengetahui bagaimana berperilaku dan menggunakan perkembangan ini sesuai dengan nilai-nilai yang akan memajukan bangsa dan bukan menjatuhkannya. Pada akhirnya, perilaku yang bijak ini dapat membantu kita, sebagai generasi penerus bangsa untuk mencegah, meminimalisir, bahkan menghapus dampak negatif yang dihasilkan perkembangan IPTEK di era globalisasi ini.

Sumber:
binus.ac.id
zonareferensi.com
dosen-ppkn.blogspot.com