Mohon tunggu...
Angel Graceline
Angel Graceline Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pelajar dengan minat tulisnya.

Pelajar SMA Kelas XII Jurusan IPS Sekolah Dian Harapan, Lippo Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bertarung Melawan Tantangan Globalisasi dengan Jiwa Pancasila

27 Oktober 2020   07:05 Diperbarui: 27 Oktober 2020   07:17 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknologi Masa Kini; Laptop (dokumentasi pribadi)

Walaupun perkembangan yang hebat ini memberikan kehidupan yang jauh lebih maju dan modern, berbagai permasalahan dapat muncul apabila masyarakat tidak berperilaku bijak. Permasalahan yang seringkali ditemukan saat ini adalah lunturnya budaya tanah air. Perkembangan yang terjadi memperbolehkan masyarakat untuk mengakses segala sesuatu dengan bebas. Hal ini memperbolehkan budaya asing untuk masuk dengan lebih mudah.

Mari kita mengambil contoh budaya asing yang kini sedang marak digemari. Budaya Korea di tahun 2000-an hingga saat ini menjadi salah atau budaya paling mencolok dan paling banyak menggarap peminat dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Budaya Korea sendiri masuk karena adanya K-pop, genre musik terkenal yang dipenuhi penyanyi-penyanyi menarik dan bertalenta. 

K-pop sendiri mengakibatkan anak bangsa untuk meniru idola-idola mereka, mulai dari rambut, cara berpakaian, bahkan cara berbicara. Bahasa Korea sangat digemari masyarakat sehingga begitu banyak masyarakat yang ingin mempelajarinya. Tak lupa, makanan Korea juga seakan lebih menarik dari makanan Indonesia yang sering ditemui. Gerai yang menjual makanan Korea menjadi lebih melimpah saat ini.

Budaya Korea seakan menutupi budaya tanah air secara perlahan-lahan. Masyarakat tak lagi tertarik dengan unsur-unsur budaya tradisional. Remaja kini lebih gemar mempelajari tarian K-pop daripada mempelajari tari Jaipong. Mereka pun lebih menyukai tteokpokki daripada nasi liwet. Budaya Indonesia seakan mengalami krisis namun kepedulian masyarakat pun tetap miris.

Tarian Tradisional Cirebon (dokumentasi pribadi)
Tarian Tradisional Cirebon (dokumentasi pribadi)

Sebagai generasi penerus bangsa ini, kita harus memperjuangkan kebudayaan ibu pertiwi. Budaya asing boleh saja masuk dan digemari masyarakat, tapi jangan sampai budaya tersebut pada akhirnya menghilangkan citra asli dari bangsa ini. Pancasila dirumuskan agar masyarakat dapat berdiri teguh memeluk dasar negara tersebut. 

Pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadi prinsip dasar masyarakat. Pancasila berisi nilai seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Mufakat, serta Keadilan Sosial, yang dapat digunakan masyarakat untuk berperilaku dan bertindak. Apabila masyarakat muda terus memeluk Pancasila, nasionalisme dari tiap-tiap masyarakat muda akan tetap kuat. Nasionalisme dapat membangun kembali budaya-budaya Indonesia yang semula mulai jatuh.

Perkembangan IPTEK sendiri tak hanya memperbolehkan budaya asing untuk masuk dan berkembang tetapi dapat juga kita gunakan untuk mengembangkan nasionalisme dan menyebarkan budaya bangsa. Sebagai penerus bangsa, kita harus terus berupaya menyebarluaskan dan memperdalam budaya bangsa agar tak kalah saing dengan budaya asing. Kita harus bertingkah laku bijak dan mempergunakan globalisasi sebagai tombak perjuangan kita untuk semakin maju.

Kemajuan IPTEK di era globalisasi ini memang tak dapat dipungkiri lagi. Walaupun menghasilkan begitu banyak hal baik bagi bangsa, kita juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan seperti lunturnya budaya bangsa. Generasi penerus bangsa seperti kita sudah seharusnya memiliki pemahaman mengenai pentingnya makna dari nilai-nilai etis dalam Pancasila, sebagai dasar penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang.

Apabila kita memeluk teguh Pancasila, kita akan mengetahui bagaimana berperilaku dan menggunakan perkembangan ini sesuai dengan nilai-nilai yang akan memajukan bangsa dan bukan menjatuhkannya. Pada akhirnya, perilaku yang bijak ini dapat membantu kita, sebagai generasi penerus bangsa untuk mencegah, meminimalisir, bahkan menghapus dampak negatif yang dihasilkan perkembangan IPTEK di era globalisasi ini.

Sumber:
binus.ac.id
zonareferensi.com
dosen-ppkn.blogspot.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun