Mohon tunggu...
Angela Gina
Angela Gina Mohon Tunggu... Lainnya - Comm '18

Enjoy my writing! Appreciate any feedback.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review: Di Balik Film Bird Box

19 Oktober 2020   23:46 Diperbarui: 20 Oktober 2020   12:24 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama film berlangsung, kita merasa was-was atau takut seseorang akan membunuh dirinya sendiri atau 'mahluk tak kasat mata' akan muncul. Banyak adegan yang melibatkan darah.

Walaupun tidak seperti film horor yang biasa kita lihat, seperti menampilkan setan secara tiba-tiba, Bird Box memiliki cara yang menakutkan sendiri. Situasi di film Bird Box juga seperti mengancam masing-masing karakter. Malorie yang tadinya tidak aman akhirnya dapat aman kembali.

Netflix
Netflix
Selain dari alur cerita, kita juga bisa melihat genre dari poster film loh. Contohnya pada poster film birdbox. Pada poster ditampilkan Malorie, Boy, dan Girl memakai penutup mata. Warna pada poster cenderung cool tone. Terlihat muka dan tangan mereka kotor menandakan mereka seperti berjuang di alam.

Hal tersebut menggambarkan suasana film yang cenderung dingin dan inti dari film ini adalah menutup mata. Terdapat quotes "Never Lose Sight of Survival" maksudnya adalah  "Jangan Pernah Lupa Bertahan Hidup" yang sudah merepresentasikan cerita Bird Box yaitu bertahan hidup. Dituliskan juga pemeran utamanya yaitu Sandra Bullock yang berperan sebagai Malorie.

Paradigma
Pandangan setiap orang pastinya berbeda- beda. Paradigma merupakan cara pandang yang digunakan oleh suatu komunitas ilmuwan sebagai dasar untuk mengkaji suatu fenomena alam atau sosial. Pada film Bird Box terdapat paradigma fungsionalisme. Apa sih paradigma fungsionalisme?

Dalam paradigma ini, Robert Merton dan Talcott Parsons mengembangkan tradisi sosiologi keteraturan. Masyarakat merupakan suatu sistem yang terdiri atas bagian dan saling berkaitan. Bagian- bagian tersebut mencari keseimbangan dan harmoni. Selain itu, masyarakat berubah secara evolusioner. Pada paradigma ini mempertahankan status quo (keadaan yang ada).

Pada film Bird Box, penyintas mau tidak mau harus bertahan hidup sehingga mereka berubah secara evolusioner. Para penyintas merupakan sistem, mereka memiliki bagiannya masing- masing dan saling berkaitan. Mereka saling membantu dan bekerja sama untuk bertahan hidup. 

Selain itu mereka ingin mencari keseimbangan dan harmoni di mana mereka dapat terbebas dari 'mahluk tak kasat mata'. Mereka juga mempertahankan keadaan mereka yaitu tetap hidup dengan memakai penutup mata dan tidak keluar rumah.

Produksi
Dibalik suksesnya film garapan netflix ini, terdapat proses yang panjang. Bird Box disutradarai oleh Sussane Bier dan diproduseri oleh Chris Morgan. Film ini diangkat dari novel karangan Josh Malerman yang naskahnya ditulis oleh Eric Heisserer. Film ini disyuting di California, tepatnya di Smith River, Woodland Hills dan La Puente. Film ini menghabiskan dana sekitar 19,8 million USD.

Tangkapan layar dari vfxvoice.com
Tangkapan layar dari vfxvoice.com
Hal menarik dari film ini yang juga tidak kalah penting adalah visual effect, contohnya seperti saat Malorie berada di sungai. Tim VFX membuat banyak latar belakang virtual untuk ditambahkan ke dalam adegan.

Hal lucu yang terjadi, sebelum shooting, sudah ditemukan sungai yang sesuai namun saat mau shooting permukaan air telah berkurang secara signifikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun