Menurut Wikipedia, Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Orang dengan penyakit ini dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas, tetapi sakit tenggorokan, pilek, atau bersin lebih jarang terjadi. Pada pasien yang paling rentan, penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia dan kegagalan multi organ. Dan kini virus tersebut sudah mulai bermutasi menjadi beberapa sub varian salah satunya Omicron XBB. Maka ada baiknya kita mengetahui gejala awal dan mencegah paparan virus.Covid-19 saat ini sudah bermutasi menjadi Omicron. Serta dari virus Omicron sudah bermutasi kembali menjadi Omicron XBB yang merupakan rekombinan dari varian virus corona BA.2.10.1 dan BA.2.75 yang mencapai puncaknya pada Februari 2022.
Juru bicara penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan, gejala yang ditimbulkan oleh subvarian Omicron XBB tidak jauh berbeda dengan gejala lainnya. Gejala Omicron XBB adalah:
1. Demam
2. Batuk
3. Kelelahan
4. Mialgia
5. Anosmia
6. Diare
“Gejala yang ditimbulkan oleh subvarian XBB Covid-19 mirip dengan gejala umum Covid-19, mulai dari demam, batuk, lelah, nyeri otot, gangguan penciuman hingga diare,” ujarnya. Gejala Omicron XBB lainnya yang mungkin terjadi adalah kelelahan yang ekstrim, sesak napas, kehilangan indra penciuman dan perasa.
Dalam hal kecepatan transmisi, subvarian Omicron XBB diketahui lebih cepat merambat dan bertransmisi. Ini juga dibuktikan dengan fakta bahwa jumlah kasus cenderung meningkat secara signifikan di beberapa negara. Meski Omicron XBB dapat menyebar dengan cepat, akibat yang ditimbulkan tidak lebih buruk dari varian Omicron. Namun, negara belum bisa tebebas dari pandemi Covid-19. Sebab, beberapa varian baru masih bisa untuk bermutasi dengan varian lainnya. Selain itu, infeksi Omicron XBB dapat terjadi pada orang yang terinfeksi Covid-19 varian lain atau yang telah mendapatkan vaksin ke-1, ke-2 atau booster.
Sebuah laporan dari Filipina menunjukkan bahwa subvarian Omicron XBB lebih sulit dideteksi dengan pengujian antigen. Namun, subvarian ini dapat dideteksi dengan melakukan uji reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR), yang telah menjadi standar utama diagnosis Covid-19 di Indonesia.
Sejak pertama kali diidentifikasi pada Agustus 2022 di India, saat ini XBB telah ditemukan di 24 negara. Satu hal yang harus masyarakat ketahui adalah bagaimana cara mencegah XBB ini. Adapun langkah pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Mencuci Tangan
Selalu sering mencuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas. Selalu ingat untuk mencuci tangan sebelum, selama dan setelah makan. Begitu pula setelah menyentuh benda-benda yang sebelumnya disentuh orang lain, menyentuh sampah saat akan ke toilet.
2. Mengenakan Masker
Meski telah menerima vaksin, tetap wajib menggunakan masker di luar rumah. Selalu pastikan hidung, dagu, dan mulut tertutup agar virus tidak memiliki tempat untuk masuk ke dalam tubuh. Selain itu, pastikan jenis masker yang Anda gunakan sesuai dengan standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
3. Menutup mulut saat bersin dan batuk
Seperti diketahui, Covid-19 dapat menyebar melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin. Cara mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk. Hal ini dikarenakan bakteri dan virus yang mungkin ada di dalam tubuh tidak mudah menyebar dan menulari orang lain.
4. Hindari kontak fisik
Sampai saat ini masyarakat diminta untuk meminimalkan kontak fisik dengan orang lain. Oleh karena itu, hindari berjabat tangan, berpelukan dan berciuman saat bertemu seseorang.
5. Konsumsi makanan sehat
Anda juga harus melindungi diri dari infeksi Covid-19 dengan makan makanan sehat. Tingkatkan asupan sayur dan buah serta hindari gula, garam, dan lemak berlebih. Usahakan makan makanan rumahan agar tetap bersih.
