Mohon tunggu...
Anfassa WidyawanYahya
Anfassa WidyawanYahya Mohon Tunggu... Lainnya - Learn from the past live for today ardently , and keep having work for future

Happines is a choise

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Pedang Allah

24 Desember 2020   06:35 Diperbarui: 24 Desember 2020   06:38 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa dari kita yang tak kenal dengan sosok "Kholid bin walid", seorang sahabat yang jiwanya taat beribadah kepada Allah swt. Sahabat yang banyak mengukir prestasi dalam kancah peperangan, sahabat yang Allah berikan titik terang di hatinya untuk membela islam, sahabat yang menjadikan dadanya sebagai tameng bagi umat islam. Luar biasa bukan ? Sampai Allah swt sematkan dia gelar sebagai "Pedang Allah yang terhunus" , karena banyaknya prestasi yang di ukir dalam kancah peperangan ( dengan izin Allah tentunya ).

Ihkwani ... sejenak kita  tela'ah biografi singkat dari "Pedang Allah yang terhunus" ( Kholid Bin Walid) awal mula ia menginjakkan kaki di dunia hingga bisa meraih banyak prestasi dalam kancah peperangan.

Khalid bin Walid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Banu Makhzum. Ayahnya bernama Walid bin al-Mughirah yang memiliki jabatan sebagai kepala suku Bani Makhzum, suatu klan (bagian) dari suku Quraisy yang menetap di Mekkah. Sedangkan ibu Khalid bernama Lubabah binti al-Harith.

Pada masa kanak-kanaknya, Khalid pernah mengalami serangan cacar ringan, cacar tersebut hilang walaupun meninggalkan beberapa bekas luka di pipi kirinya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya juga  kedua saudara sepupu ini (Kholid dan Umar) main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. 

Untunglah dengan melalui suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik. Kita tidak banyak mengetahui banyak mengenai Khalid pada masa kanak-kanaknya. Tetapi satu hal kita tahu dengan pasti, ayah Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buah-buahan yang membentang dari kota Mekah sampai ke Taif. 

Kekayaan ayahnya ini membuat Khalid bebas dari kewajiban-kewajibannya.Dia lebih leluasa dan tidak usah belajar berdagang. Dia tidak usah bekerja untuk menambah pencaharian orang tuanya. Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan kepada Khalid mengikuti kegemarannya. Kegemarannya ialah adu tinju dan berkelahi.

Awalnya Khalid bin Walid adalah panglima perang kaum kafir Quraisy yang terkenal dengan pasukan kavalerinya. Pada saat Pertempuran Uhud, Khalid lah yang melihat celah kelemahan pasukan Muslimin yang menjadi lemah setelah bernafsu mengambil rampasan perang dan turun dari Bukit Uhud dan menghajar pasukan Muslim pada saat itu. Tetapi setelah perang itulah Allah bukakan mata hatinya untuk membela Islam.

Dengan keahlian Kholid dalam berperang menjadikan Kholid sebagai pemimpin pasukan perang islam di banyak kancah peperangan , seperti perang yamamah ,perang illais , perang firaz , perang walaja dan yarmuk. Dan di kisahkan pula ketika perang yarmuk melawan tetara Romawi , tiba tiba datang seseorang utusan membawa sepucuk surat dari khalifah Umar Bin Khattab yang berisikankan tentang di turunkan nya kholid sebagai panglima perang dan di ganti oleh Abu Ubaidah , 

tanpa pikir panjang Kholid pun menyerahkan kepemimpinannya kepada Abu Ubaidah dan melanjutkan peperangan sebagai prajurit biasa tanpa adanya rasa sakit hati  dengan keputusan sang khalifah. Bagi kholid, peperangan yang ia lewati bersama islam itu semata mata hanya karna Allah SWT. Sehingga dengan perubahan posisi yang di alaminya tidak meruntuhkan semangat nya dalam membela islam .

Disini mungkin kita beratanya Tanya , kenapa sang khalifah Umar Bin Kattab menurunkan jabatan Kholid sebagai panglima perang ? bukankah dia mahir dalam mengatur strategi perang ? bukankah dengan kepemimpinannya banyak kemenangan yang di raih oleh islam ? lantas apa alasan sang kholifah?

Terjadinya keputusan tersebut dari sang khalifah dikarenakan sang khalifah mendengar sebagian orang berkata : " tidak ada yang dapat menghentikan kholid bin walid dalam kancah peperangan, seandainya Kholid tidak ada , mana mungkin kita bisa menang " . Dari kejadian tersebut sang khalifah Umar Bin Khattab khawatir orang orang menganggap kemenangan yang di raih itu karena adanya Kholid , bukan karena semata mata itu pertolongan dari Allah SWT .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun