Mohon tunggu...
Andaru Anfasi
Andaru Anfasi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always vote for principle, though you may vote alone - John Adams

Selanjutnya

Tutup

Politik

Statement Sandiaga Berlawanan dengan Gerindra

22 November 2016   16:14 Diperbarui: 22 November 2016   16:19 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Pilkada DKI 2017 mendatang isu reklamasi masih santer terdengar, Anies-Sandi sebagai pasangan nomor urut 3 paling ribut menjanjikan tolak reklamasi. Anies-Sandi terus menyerang sisi negatif reklamasi terhadap nelayan dan isu-isu lingkungan. Sandiaga lebih dikhususkan dalam penolakan terhadap reklamasi ini. Cawagub ini beralasan dia akan berani melawan pengembang bahkan memaksa pemerintah pusat jika diperlukan.

Menurut mereka reklamasi tidak berpihak pada rakyat, namun kajian yang mereka klaim sudah mendalam tersebut masih bisa dipertanyakan. Apabila reklamasi tidak dilakukan, kondisi pesisir pantai akan semakin rusak dan bahaya banjir Rob semakin nyata. Anies-Sandi tanpa pikir panjang melakukan kontrak politik dengan para nelayan dan warga disekitar lokasi Reklamasi.

Kontrak politiknya ini yang mendatangkan sorotan, saat kontrak politik dibuat dan dikomitmenkan, ada konsekuensinya. Jika Anies-Sandi terpilih dan tidak dapat memenuhi janjinya tersebut, mereka mungkin akan mendapat mosi tidak percaya oleh nelayan dan warga sekitar lokasi yang dikecewakan oleh kontrak politik tersebut.

Anies-Sandiaga gegabah karena mereka entah tidak tahu, pura-pura tidak tahu atau malah tidak mau tahu bahwa Wakil Ketua DPRD DKI dari Gerindra, M.Taufik terlibat cukup dalam dalam kasus reklamasi. Gerindra sebagai partai pengusung utama  Paslon nomor urut 3 ini dibahayakan oleh pernyataan Sandiaga.

Integritas dan solidaritas partai menjadi dipertaruhkan, kesalahan koordinasi dan putusnya rantai komando akan menimbulkan kesan lemahnya persatuan dalam partai Gerindra. M.Taufik Sendiri sudah masuk dalam radar KPK, bahkan saudara kandung Taufik, M.Sanusi sudah mendekam di Rutan KPK terlebih dahulu.

Pernyataan Anies-Sandiaga yang dengan yakin menentang reklamasi menjadi bumerang saat salah satu orang penting dalam tim pemenangannya malah berseberangan kepentingan. Wakil Ketua DPRD ini malah menyatakan belum adanya suara bulat dalam Fraksi Gerindra soal reklamasi ini.

Indikasi apakah ini? Koalisi dalam kubu Anies-Sandi mungkin sudah melemah. Tidak mungkin mereka tidak tahu kepentingan satu sama lain. Sandiaga yang lebih vokal dan gigih soal tolak reklamasi ini patut dicurigai, karena dia yang berlatar pengusaha mungkin punya ambisi pribadi untuk memenuhi pundi-pundi pribadinya.

Kemungkinan Sandiaga main belakang cukup besar, mengingat pengembang wilayah reklamasi yang sedang disidik KPK, Agung Podomoro Group beda ‘kubu’ dengan Sandiaga. Penunggangan status Cawagub untuk mendulang dukungan warga soal reklamasi sangat mungkin dilakukannya. Sayangnya, dalam persoalan ini Sandiaga malah membahayakan posisinya saat dia menggoyang pondasi rumahnya sendiri untuk menarik perhatian demi ambisi pribadi.

Referensi:

Menyoal sikap Anies-Sandi Terkait Reklamasi

KPK Buka Kemungkinan Jerat Taufik DPRD Tersangka Reklamasi.

Dalam Dakwaan Ariesman, Jaksa Ungkap Peran Aktif M. Taufik Dalam Rangkaian Kasus Raperda Reklamasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun