Mohon tunggu...
nurainy
nurainy Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - penulis amatir

Otodidak menulis: 1. puisi 2. lagu 3. kata mutiara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terlalu Cinta

28 Februari 2020   20:13 Diperbarui: 28 Februari 2020   20:12 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlalu cinta itu bagaikan kecanduan rokok

Kita boleh tahu resikonya tapi tetap saja menghisapnya

Logika bijak bajik bujuk dikesampingkan

Demi terpuaskan ratu di hatinya

Pokok perhatian terpusat pada satu penjuru

Melupakan kebutuhan diri untuk terisi seimbang

Yang penting terlahir inspirasi

Walau masa hidup berkurang lebih cepat dari yang seharusnya

Lalu tersentak batin kala respon balik mulai memudar

Karena hasrat dan ego yang bertuan

Tinggallah pujangga dengan separuh nafas sesak yang tersedak

Dilupakan, terhenti, dan hilang

(Ane Rai; Poetry; Thursday, April  14, 2016)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun