Mohon tunggu...
Salsa Dhea Anella
Salsa Dhea Anella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi S1 - Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta

It's okay, it will be okay. Fighting.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Potensi Perpustakaan Meningkatkan Minat Baca di Indonesia

20 Oktober 2021   19:15 Diperbarui: 20 Oktober 2021   19:35 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan Sumber Ilustrasi : flickr.com

           Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari bagian sekolah atau kampus. Perpustakaan telah dan akan terus memiliki peran yang sangat penting dalam berjalannya aktivitas akademik di suatu lembaga pendidikan. Perpustakaan memiliki kedudukan sebagai tempat sentral karena melayani sebagian fungsi sekolah atau kampus, baik pelayanan yang bersifat mendasar maupun kompleks. Perpustakaan merupakan salah satu instrumen pendidikan yang menyangga para pelajar dalam aktivitas pembelajarannya. Namun sayangnya, keberadaan perpustakaan ini seringkali hanya dianggap sebagai gudang buku.

          Rendahnya minat baca di Indonesia menyebabkan perpustakaan hanya dihadiri oleh beberapa pengunjung saja. Semakin berkembangnya teknologi juga memengaruhi jumlah pengunjung di perpustakaan. Terlebih di masa pandemi ini, orang-orang lebih suka memanfaatkan teknologi yang berkembang dengan membaca melalui media handphone, laptop, dan sebagainya. Keberadaan perpustakaan pun seakan terhapuskan. Hal tersebut tentu cukup memprihatinkan dikarenakan secara tak langsung menjadikan masyarakat sangat bergantung pada teknologi yang ada, meskipun dalam hal-hal kecil, seperti membaca. Untuk mengatasi hal itu, adanya perpustakaan seharusnya dimanfaatkan dan dijadikan potensi untuk meningkatkan minat baca di Indonesia.

          Perpustakaan sudah saatnya dipandang sebagai kaki dari setiap aktivitas akademik. Hal itu dikarenakan perpustakaan memiliki banyak fungsi yang membantu pelajar agar dapat belajar secara maksimal. Selain itu, perpustakaan dapat dijadikan sebagai tempat alternatif untuk bersantai, mengisi waktu luang, dan mengerjakan tugas. Berubahnya metode pembelajaran di sekolah yang konvensional menjadi metode pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk belajar lebih aktif dan mandiri juga secara tidak langsung mendukung dari fungsi perpustakaan. Metode pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi saat ini menekankan para pelajar agar lebih aktif untuk mencari sumber ilmu dan informasi secara mandiri. Pencarian ilmu dan informasi ini dalam prosesnya mengharuskan pelajar lebih banyak membaca sumber ilmu pengetahuan. Di sinilah peran dari perpustakaan bekerja, di mana perpustakaan menyediakan sumber-sumber ilmu pengetahuan dalam berbagai jenis buku yang ada. Akan tetapi, peran ini agaknya masih belum dijalankan secara maksimal oleh perpustakaan-perpustakaan di Indonesia.

          Apabila kita menelusuri lebih jauh mengenai perpustakaan-perpustakaan di Indonesia, maka masih banyak kekurangan yang kita dapat temukan. Dibandingkan dengan negara-negara yang lainnya, perpustakaan-perpustakaan di Indonesia masih cukup tertinggal jauh. Jika kita menengok ke negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan, Jepang, dan China, maka kita akan disuguhkan perpustakaan-perpustakaan yang kualitasnya sangat baik dan mendukung proses belajar para belajar di negara-negara tersebut. Hal ini dibuktikan dengan minat baca yang tinggi ditemukan pada negara-negara tersebut. Dengan begitu, maka keberadaan perpustakaan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan minat baca di Indonesia. Pemanfaatan itu dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membenahi kekurangan-kekurangan yang masih banyak ditemukan pada sebagian perpustakaan di Indonesia. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat kita bahas satu per satu sebagai berikut.

1.  Persebaran Perpustakaan di Indonesia yang Tidak Merata

Perpustakaan masih sangat sulit ditemukan di kota-kota kecil di Indonesia. Jikapun ada, maka biasanya yang ditemui ialah perpustakaan kecil dengan fasilitas seadanya yang sangat tidak mendukung aktivitas belajar. Hal ini berarti persebaran perpustakaan di Indonesia masih kurang merata. Kemungkinan hal itulah yang menyebabkan minat baca yang rendah kebanyakan ditemui di kota-kota kecil daripada di kota-kota besar yang kualitas perpustakaannya lebih maju.

2. Ketidakoptimalan Pelayanan Perpustakaan

Ketidakoptimalan pelayanan di perpustakaan yang ada di Indonesia dapat dilihat dari masih seringnya ditemukan pelayanan yang kurang memuaskan dari perpustakaan, terutama dalam hal sikap penjaga atau petugas perpustakaan kepada pengunjung. Penjaga perpustakaan harusnya memiliki sikap santun dan ramah kepada pengunjung perpustakaan. Namun, justru seringkali yang ditemukan adalah penjaga perpustakaan yang tampak ketus dan sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Jika sifat penjaga perpustakaan yang seperti itu terus  dipertahankan, maka pengunjung pun akan sungkan untuk sekadar bertanya atau meminta tolong. Mereka akan terlebih dahulu merasa tidak dihargai dan berakhir dengan tidak mau datang ke perpustakaan tersebut lagi. Untuk itu, alangkah baiknya jika para penjaga perpustakaan dapat membenahi dirinya apakah mereka sudah melayani pengunjung dengan baik atau belum.

3. Ketidaklengkapan Fasilitas Perpustakaan.

Di masa di mana teknologi sudah berkembang pesat ini, seharusnya sarana seperti AC, komputer, dan wifi menjadi hal yang wajib ada di setiap perpustakaan. Kelengkapan buku dari berbagai jenis dan bahasa pun begitu. Jika sarana dan prasarana perpustakaan lengkap, maka pastilah para pengunjung akan lebih bersemangat dan merasa puas ketika berada di perpustakaan.

4. Keadaan Perpustakaan yang Tidak Mendukung Aktivitas Belajar

Kerapian dan kebersihan perpustakaan merupakan hal yang harus selalu dijaga. Ketika kita berkunjung ke perpustakaan, pasti akan memperhatikan kebersihan dan kerapian perpustakaan tersebut. Perpustakaan yang terkesan berantakan dan kotor tidak dapat menunjang aktivitas membaca dan belajar. Untuk itu, perpustakaan harus selalu menjaga dan memperhatikan kerapian dan kebersihan tempat. Jika perpustakaan bersih dan rapi, maka pengunjung pun akan merasa nyaman dan betah berlama-lama di perpustakaan tersebut.

           Untuk menjalankan fungsi perpustakaan sebagai tempat ideal untuk kegiatan akademik secara maksimal, memang benar harus dilakukan beberapa perombakan secara serius, terutama di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi. Oleh karena itu, pemerintah sebaiknya mulai melakukan tindakan dengan mengembangkan dan meningkatkan pelayanan di setiap perpustakaan dengan merata. Dengan begitu, fungsi perpustakaan dapat dirasakan secara maksimal oleh para pengunjung dan dapat membangkitkan minat baca mereka. Apabila pelayanan perpustakaan tidak dijalankan secara baik, maka perpustakaan tidak dapat lagi dimanfaatkan secara maksimal sebagai pusat pembelajaran dan penelitian. Namun, sebaliknya jika pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan dapat dijalankan secara baik, maka kemungkinan besar akan menarik pengunjung dalam jumlah yang lebih banyak. Dengan begitu, minat baca di Indonesia diharapkan dapat mengalami peningkatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun