Mohon tunggu...
andy r
andy r Mohon Tunggu... Seniman - Para Penikmat Embun Pagi

Seorang hamba yang sedang berkelana dalam rimba fana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan di Awal Bulan November

4 November 2024   14:05 Diperbarui: 4 November 2024   14:06 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.medcom.id/dynamic/content/2024/07/08/1696320/9hzK4rsuoW.jpg?w=1024

Hujan, datang mengetuk jendela
Di awal November yang dingin,
Butir-butirnya jatuh,
Seperti rindu terpendam,
Mengguyur bumi yang gersang.

Di bawah langit kelabu,
Aku berdiri, terdiam,
Mendengar nyanyian air,
Seperti suara jiwa,
Menggugah kenangan yang terlupa.

Dedaunan bergetar,
Menari dalam pelukan,
Aroma tanah basah,
Menggugah semangat yang hilang,
Di tengah kota berdebu.

Hujan ini, oh hujan,
Menghapus jejak langkahku,
Membawa pulang lamunan,
Tentang harapan yang terbenam,
Di batas horizon yang samar.

November, bulan yang penuh cerita,
Menyimpan rahasia dalam setiap tetes,
Mengalirkan kisah cinta,
Kehilangan, dan harapan,
Dalam aliran waktu yang tak henti.

Biarlah hujan menciptakan simfoni,
Di antara detak jantungku,
Karena dalam setiap hujan,
Ada kehidupan yang baru,
Ada jiwa yang terlahir kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun