tembangku, mengapa setiap engkau kulantunkan malam-malam, pasir pantaiku masir dan putih.Â
ombak di dalam dirimu pulang pelan,Â
seorang nelayan memanggul
jaring dan ikan laut redam disorot nyala menara
samun luka dari celah pondok
yang patah engsel pintunya.Â
2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!