Mohon tunggu...
ANDY ARVIANTO
ANDY ARVIANTO Mohon Tunggu... profesional -

Andy adalah seorang profesional di industry Oil & Gas. Bidang yg dilakukan sekarang ini adalah terkait Merger & Akuisisi dg aktivitas Due Diligence Finansial dan Pajak, Analisis Komersial, Analisis Risiko, Valuasi, dan Struktur Pembelian/Penjualan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Harus Menjadi Penjajah

3 September 2012   01:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:59 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Slogan Indonesia Cinta Perdamaian harus kita dukung bersama. Namun slogan itu tidak akan bermakna jika rakyat Indonesia menderita karena kekurangan sumber daya energi yang disebabkan sumber daya dan cadangan energi nasional terus diproduksi untuk dikonsumsi seboros-borosnya dan dijual ke negara lain. Ironi jika kita bersusah payah Cinta damai jika negara lain “pura-pura” Cinta damai. Pada kenyataannya mereka berusaha menggerus terus sumber daya bangsa lain dengan dalih globalisasi & free trade (yang di-global-kan dan di-free trade-kan yg menguntungkan bagi negara tertentu saja). Bagi Indonesia sekarang sebaiknya Cinta perdamaian itu adalah cinta damai dengan batas bahwaIndoensia tidak mendukung perang dan kejahatan hak asasi manusia.

Indonesia harus berani “menjajah” bangsa lain. Indonesia harus mulai menjadi “penjajah”. Indonesia harus menyadari sumber daya alam kita sudah dikeruk bangsa lain sejak ratusan tahun lalu. Kini saatnya kita harus berpikir sama untuk menjadi “penjajah” bangsa lain.

Menjajah dengan perang senjata militer adalah cara “kuno” yang tidak seharusnya dipilih. Pilihan terbaik saat ini adalah "menjajah" dengan perang senjata ekonomi. Kita bisa belajar dari Belanda dengan VOC-nya, Malaysia yang sudah mulai menajajah dengan Petronas-nya, Vietnam sudah mulai menjajah dengan PetroVietnam-nya, Thailand sudah mulai menajah dengan PTT-nya. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah pemerintah Indonesia menguatkan senjatanya untuk seperti negara-negara yang saya sebutkan diatas? (baca reportase [M&A] saya di postingan sebelumnya, bagaimana Petronas dan PetroVietnam membeli block di UK dan Amerika latin dengan kekuatan finansial Milyaran Dollar Amerika)

Kekuatan Petronas dan Petro-Vietnam sebagai alat “menjajah” bangsa lain untuk kepentingan nasionalnya tidak lepas dari dukungan kuat dari Pemerintah. Perusahaan-perusahaan itu tidak menjadi “sapi perahan” pemerintah mereka, namun menjadi “alat” negara untuk “menjajah” bangsa lain. Pemerintah mereka tidak serta merta menarik dividennya untuk operasional negara, namun diinvestasikan lagi untuk kekuatan capital perusahaan migasnya dalam “menjajah” di belahan dunia lainnya. Mereka hanya memungut pajak saja yang jika dihitung sudah sangat besar dan apabila pajak itu dikelola dengan benar akan bermanfaat bagi rakyat.

Pemerintah Indonesia harus memiliki strategi jitu dalam mempersiapkan ketahanan energi nasional. Pemerintah harus menyadari sumber daya dan cadangan dalam negeri sudah menipis. Optimalisasi BUMN untuk “menjajah” negara lain harus didukung dengan visi, strategi, dan komitmen pemerintah. Selain dari sisi capital, B2B harus selalu diikuti dengan G2B atau G2G.

Pertamina, PGN, Wika, Bank Mandiri, Telkom, dan BUMN lainnya merupakan alat “menjajah” yang efektif bagi Indonesia. Pertamina sebagai perusahaan Energi terbesar milik negara harus dioptimalkan untuk mulai “menjajah” negara lain untuk kepentingan nasional. Pertamina harus diperkuat dari sisi finansial dan dan diberikan privilege lebih besar di dalam bisnis energi di dalam negeri sebagai pilar aktivitas menjajah di luar negeri.

Mari kita mulai memikirkan cadangan sumber energi bagi generasi bangsa Indonesia di masa datang. Kita keruk dulu sumber energi dari negara lain dan kita cadangkan sumber energi yang ada di bumi nusantara ini. “Menjajah” adalah hal yang wajar saat ini di era globalisasi dan free trade area dengan syarat asal tidak dengan perang. Jika pemerintah menyiapkan senjata (BUMN) dengan baik, kita akan menang melawan bangsa lain di area manapun di penjuru dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun